Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Penanganan Sampah di Teluk Jakarta Harus Jangka Panjang

Kompas.com - 08/03/2018, 16:51 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam diskusi bertema "Menjawab Tantangan: Teluk Jakarta Bersih? Siapa Berani?", Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan perlunya penanganan jangka panjang untuk menyelamatkan pesisir Jakarta dari pencemaran sampah.

Ia menyebutkan penanganan perlu dilakukan semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, komunitas, hingga warga secara perseorangan. Sebab kewenangannya sebagai pimpinan DKI Jakarta hanya berlaku lima tahun.

"Saya cuma lima tahun. Tahun pertama pengenalan, tahun kedua, ketiga mungkin eksekusi (program), tahun keempat dan tahun kelima sudah harus mikir... Siklus lima tahun kita," kata Sandiaga di Jakarta Convention Center, Kamis (8/3/2018).

Sandiaga tak menjelaskan maksud "berpikir" di tahun keempat dan kelima itu. Namun ia menjelaskan, siklus lima tahunan ini tidak berlaku bagi pejabat dinas-dinas yang bekerja menangani masalah di pesisir Jakarta. Untuk itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi.

"Kita jangan hanya bisa berpikir edukasi, tapi juga kolaborasi aksi public-private-people-partnership, PPPP," kata dia.

Baca juga : Pencemaran Teluk Jakarta Kian Parah

Soal pencemaran di pesisir Jakarta, ia mengakui bahwa dari produksi 7.000 sampah per hari di Jakarta, sebagiannya tak tertangani dan lolos ke perairan di utara Jakarta.

"Saya sudah nyelam, snorkeling di Kepulauan Seribu walaupun cantik tapi ini masalah. Nah kami ingin merangkul semua dari pemerintah, swasta, dan masyarakat sendiri," kata Sandiaga.

Ia menyebutkan, saat ini sudah ada 33 pengangkut sampah di pesisir Jakarta yang bekerja membersihkan perairan. Namun ia berharap ada infrastruktur untuk swakelola sampah di Kepulauan Seribu.

"Sebetulnya kami mau di Kepulauan Seribu agar mandiri bisa meng-handle sendiri sampah yang diproduksi sendiri," kata dia.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2016, pencemaran di wilayah Teluk Jakarta mayoritas bersumber dari limbah domestik rumah tangga.

Hal itu karena kawasan tersebut menjadi lokasi akhir dari berbagai macam distribusi limbah yang datang dari hulu 13 sungai di Jakarta. Ini menyebabkan Teluk Jakarta menjadi titik yang paling tercemar.

Temuan sampah pada November 2015, limbah industri sebanyak 52.862 ton dan limbah anorganik sebanyak 24.446 ton. Sedangkan untuk limbah yang berasal dari rumah tangga, untuk organik sebesar 10.875.651 ton dan anorganik 9.766.670 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com