BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Unit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Asep Kuswanto menyampaikan bahwa pihaknya tengah merumuskan konsep untuk menjadikan Bantargebang sebagai tempat wisata.
"Saat ini sedang kita rumuskan. Sebenarnya untuk pembangunan TPST konsep gambar sudah ada termasuk fasilitas penunjang di dalamnya," ucap Asep saat ditemui di kantor pengelola TPST Bantargebang, Jumat (9/3/2018).
Ia menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menginginkan TPST Bantargebang jadi tempat wisata.
Keinginan ini disampaikan Sandiaga saat ia berkunjung ke Bantargebang pagi tadi. Sandiaga menyampaikan harapannya itu setelah melihat pengelolaan limbah sampah di negara lain yang dapat dilakukan untuk berbagai tujuan.
Baca juga : Sandiaga Berharap TPST Bantargebang Jadi Tempat Wisata
Terkait hal itu, Asep menyampaikan bahwa ada 5.000 meter persegi lahan yang dapat dimanfaatkan.
Lahan tersebut merupakan zona sampah yang tidak aktif. Zona tersebut dapat digunakan untuk pembangunan taman dengan menanam beberapa jenis vegetasi.
Asep juga menyampaikan, pihaknya membuka kesempatan bagi badan-badan usaha, baik badan usaha milik pemerintah maupun swasta yang tertarik untuk berkegiatan CSR di Bantargebang, salah satunya dengan membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
"Kita sudah ada lahannya. Kemarin sempat ada organisasi yang tergerak untuk mengurus anak-anak pemulung, kita beri lokasi lahan buat CSR-nya," ucap Asep.
Baca juga : Berlari ke Bantargebang, Sandiaga Cium Bau Menyengat Sampah
Sebelumnya, Sandiaga berharap pengelolaan TPST dapat dilakukan dengan lebih baik. Ia mencontohkan pengelolaan sampah di negara maju yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan.
"Saya membayangkan, bermimpi seperti di negara negara lain, ini malah bisa jadi tempat wisata nantinya," ucap Sandiaga.
"Saya melihat di negara lain sampah bukan lagi dijadikan momok yamg ditakuti, tapi bisa menjadi sumber begitu banyak kehidupan. Air disini misalnya bila dikelola dengan baik akan dapat menjadi sumber kehidupan," kata Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.