Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BPKD: Pencairan PSO Daging Tak Lama, Paling Lambat 3 Hari

Kompas.com - 15/03/2018, 15:46 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta Michael Rolandi membantah bahwa proses pencairan dana public service obligation (PSO) untuk PD Dharma Jaya lama. Dia mengatakan proses pencairan dana PSO hanya tiga hari setelah dokumennya lengkap.

"Kalau BPKD sesuai dengan pengajuan dari DKPKP (Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian) dan rekomendasinya. Kami kan terima 13 Maret, sekarang 15 Maret, kalaupun telat ya besok (cairnya). Itu saja tiga hari," ujar Michael di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (15/3/2018).

Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati kemarin menyatakan sedang kebingungan mengurus kebutuhan subsidi pangan di Jakarta. Pasalnya, pihaknya belum menerima dana PSO untuk belanja daging subsidi pangan.

"PSO ya belum keluar. Pada waktu November, Wagub (Sandiaga Uno) minta dibantukan, dan sekarang belum cair," kata Marina.

Dana PSO sebesar Rp 41 miliar yang dijanjikan itu dibutuhkan Marina untuk membeli persediaan ayam baru dan melunasi utang-utang ke pemasok pembelian ayam di bulan-bulan sebelumnya.

Baca juga : Dana PSO Tak Cair, Dharma Jaya Kesulitan Beli Daging untuk Subsidi

Menurut Michael, PD Dharma Jaya tidak mengajukan pencairan PSO pada November 2017. PD Dharma Jaya, kata dia, baru mengajukan surat pencairan PSO pada 27 Februari. Namun, suratnya salah karena PD Dharma Jaya mencantumkan peraturan gubernur yang lama sebagai dasar pengajuan itu.

BPKD mengembalikan surat pengajuan itu kepada PD Dharma Jaya pada 8 Maret.

"Baru masuk lagi tanggal 13 Maret ke BPKD. Baru 13 Maret saya proses kemarin, hari ini atau besok mungkin baru bisa cair kalau lengkap semua," kata dia.

Michael menjelaskan, ada ketentuan yang harus ada sebelum BUMD mengajukan pencairan PSO pangan. Kata dia, BUMD seperti PD Dharma Jaya harus membuat perjanjian kerja sama (PKS) terlebih dahulu dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan.

Baca juga : Dirut PD Dharma Jaya: Saya Tidak Pernah Menangis ke Pak Sandi, Saya Mengundurkan Diri!

Tahun ini, PKS antara PD Dharma Jaya dengan Dinas KPKP baru dilakukan pada 9 Februari. Sebelum PKS itu, Pemprov DKI juga melakukan revisi pergub terlebih dahulu. Sebab Pemprov DKI menambah jenis pangan yang disubsidi pada 2018, yaitu susu dan ikan.

Pergub dan PKS itu menjadi dasar bagi BPKD untuk mencairkan PSO untuk PD Dharma Jaya.

Tahun depan, Michael menyarankan PD Dharma Jaya dan Dinas KPKP membuat PKS lebih cepat. Jika perlu, PKS dilakukan menjelang awal tahun supaya tidak perlu terjadi keterlambatan seperti saat ini.

Michael menegaskan, BPKD hanya memproses pencairan dengan tata administrasi yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com