Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Penyalur Dana Bom Thamrin, Saksi Ini Pernah Berangkatkan 10 Keluarga ke Suriah

Kompas.com - 16/03/2018, 13:46 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Achmad Supriyanto, saksi sidang kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin pada Januari 2016 dengan terdakwa Aman Abdurrahman, mengaku pernah memberangkatkan 10 keluarga ke Suriah.

Dia mengaku memberangkatkan 10 keluarga tersebut untuk membantu Adi Jihadi, orang yang berperan menyalurkan dana bom Thamrin.

"Saya membantu Adi memberangkatkan ke Suriah," ujar Supriyanto saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).

Baca juga: Saksi Sidang Bom Thamrin Pernah Beli Senjata di Filipina

Menurut Supriyanto, seluruh dana pemberangkatan ke Suriah ditanggung masing-masing keluarga yang berangkat.

Dia hanya membantu membelikan tiket.

"Untuk apa (ke Suriah)?" tanya Ketua Majelis Hakim Akhmad Jaini.

"Hijrah," jawab Supriyanto singkat.

Baca juga: Penyalur Dana Bom Thamrin Pernah Ikut Pelatihan Militer di Filipina

"Untuk apa?" tanya Jaini lagi.

"Yang pasti menyelamatkan din, agama. Di sana syariat Islam tegak secara sempurna, di Suriah," kata Supriyanto.

Selain di Suriah, Supriyanto menyebut syariat Islam juga tegak sempurna di Irak karena dua-duanya dikuasai daulah.

Daulah yang dimaksud adalah pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.

Baca juga: Jaringan Teroris Bom Thamrin Gunakan Telegram untuk Berkomunikasi

Supriyanto menjelaskan, syarat hijrah ke Suriah adalah seorang muslim dan ingin menyelamatkan diri.

Namun, Supriyanto tidak menjelaskan maksud menyelamatkan diri.

Selain itu, orang yang berangkat ke Suriah juga mendapatkan rekomendasi dari orang bernama Abu Rizky dan Abu Muhammad.

Mereka disebut berada di Suriah.

Baca juga: Kesaksian Penyalur Dana Ledakan Bom Thamrin...

"Ada rekomendasi dari Suriah. Abu Rizky mengabari saya melalui Telegram," ucap Supriyanto.

Salah satu orang yang berangkat, lanjut dia, yakni seseorang bernama Ali. Dia mati di Suriah.

"Ali sekarang ada di mana?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) Mayasari.

"Ada di Suriah," jawab Supriyanto.

Baca juga: Di Persidangan, Jaksa Putar MP3 Ceramah Terdakwa Bom Thamrin

"Dari mana tahu? Sudah balik lagi belum (ke Indonesia)?" tanya Mayasari lagi.

"Di Suriah, syahid (mati)," kata Supriyanto.

Meski demikian, Supriyanto menyebut keberangkatan orang-orang ke Suriah itu tidak diketahui terdakwa Aman Abdurrahman.

Adapun dalam kasus ini, Aman didakwa menggerakkan orang untuk melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk bom Thamrin.

Cara yang dilakukan Aman yakni dengan berdakwah atau memberikan kajian.

Kompas TV Sidang dengan terdakwa Aman Abdurahman alias Abu Sulaiman menghadirkan tiga orang saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com