Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengikuti Polisi Lakukan Razia Narkoba di Kelab Malam Jakarta...

Kompas.com - 25/03/2018, 08:17 WIB
Nursita Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta Selatan melakukan razia penyalahgunaan narkotika di kelab malam, Minggu (25/1/2018) dini hari.

Kompas.com berkesempatan mengikuti operasi tempat hiburan malam tersebut.

Sebelum melakukan operasi penyalahgunaan narkotika, aparat polisi sudah berkumpul di Mapolres Metro Jakarta Selatan sejak Sabtu (24/1/2018) malam.

Mereka kemudian mengikuti apel yang dipimpin langsung Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di halaman Mapolres Metro Jakarta Selatan menjelang Sabtu tengah malam. Apel tak hanya diikuti anggota polisi satnarkoba, tetapi juga dari beberapa satuan lain yang akan berpatroli.

Baca juga: Razia Narkoba, Polisi Tes Urine Pegawai Kelab Malam Apollo Club

Selesai apel, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengumpulkan anak buahnya untuk memberi pengarahan.

"Kalau pegawai tempat hiburan malam ada yang positif (narkotika), langsung geledah lokernya," kata Vivick memberikan arahan.

Setelah itu, mereka langsung bergerak menuju tempat hiburan malam. Empat buah mobil tampak iring-iringan menuju lokasi, mulai dari mobil Satnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan, mobil Vivick, mobil BNN Jakarta Selatan, dan mobil tahanan Satnarkoba.

Sirine mobil polisi sesekali dibunyikan selama perjalanan menuju tempat hiburan malam.

Razia Apollo Club 

Setelah melewati rute Jalan Wijaya I, Jalan Kapten Tendean, Jalan HR Rasuna Said, hingga Jalan Profesor Dr Satrio, polisi tiba di kawasan Mega Kuningan, Minggu dini hari.

Kelab malam Apollo Club di kawasan Mega Kuningan jadi sasaran polisi dalam operasi tempat hiburan malam kali ini.

Polisi langsung menunjukkan surat perintah operasi kepada petugas sekuriti kelab malam tersebut.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam Apollo Club, sementara petugas BNN mulai menyiapkan sejumlah alat untuk tes urine.

Polisi juga meminta manajemen untuk memanggil pegawai mereka guna melakukan tes urine.

Pengunjung tidak dites urine

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aparat polisi tampak menyebar di beberapa titik di dalam Apollo Club. Mereka mengamati pegawai dan para pengunjung yang ada di sana.

Beberapa pengunjung memperhatikan balik aksi polisi. Banyak pula yang tetap cuek dan asyik dengan kegiatan mereka masing-masing.

Setelah polisi mengamati para pengunjung, mereka memutuskan untuk tidak mengetes urine para pengunjung Apollo Club.

"Kami tidak menyentuh pengunjung karena saya melihat pengunjung yang ada terlihat sehat-sehat. Untuk itu, saya hanya menyentuh para staf dari tempat ini," ujar Vivick diikuti tepuk tangan para pengunjung.

Baca juga: Wiranto: Penegak Hukum Tetap Tembak Mati Pengedar Narkoba

Dalam kesempatan itu, Vivick juga mengimbau semua pengunjung Apollo Club tetap menjauhi narkotika. Dia menyebut suatu saat akan kembali melakukan operasi penyalahgunaan narkotika di sana.

Dini hari tadi, polisi hanya melakukan tes urine kepada para pegawai Apollo Club. Hasilnya, polisi dan BNN Jakarta Selatan tidak menemukan satu pun yang positif mengonsumsi narkotika.

"Enggak ada (yang positif), semuanya negatif," ucap Vivick kepada Kompas.com.

Selesai di Apollo Club, polisi bergerak menuju kawasan Kemang. Mereka menyusuri Jalan Kemang Raya sambil mengamati keadaan di sekitar tempat hiburan malam di sana.

Keadaan di Kemang tampak sepi pada dini hari tadi. Banyak aparat polisi yang telah berjaga di sana saat Kompas.com dan polisi Satnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan tiba.

Sepinya Kemang pada dini hari tadi membuat Vivick dan anggotanya mengurungkan niat melakukan operasi penyalahgunaan narkotika di tempat hiburan malam di kawasan Kemang.

"Tampak sepi, kan. Kami putuskan cukup dulu," kata Vivick.

Kompas TV BNN menyita 30 kilogram narkotika jenis sabu dari 4 bandar narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com