JAKARTA, KOMPAS.com - Sekilas, bangunan kecil di pinggir Jalan Swadaya, Kampung Pulo Kambing, Jatinegara, Jakarta Timur, itu tidak menarik perhatian.
Bangunan sederhana 7x3 meter yang hanya ditutupi tripleks dan terbuat dari baja ringan itu nyaris tidak terlihat bagi siapa saja yang melintas jalan menuju kawasan industri Pulo Gadung tersebut.
Siapa sangka bangunan itu jadi tempat budi daya jamur tiram untuk warga Kampung Pulo Kambing. Bangunan tersebut baru berdiri awal Maret ini.
"Pertamanya dapat permintaan dari ibu-ibu Petani Kerabat Pulo Kambing (PKPK) depan rumah mau dibuat budidaya jamur. Saya tertarik, pengen tahu juga," kata Barnas (50), warga Kampung Pulo Kambing, Kamis (22/3/2018).
Barnas ingin kegiatan bertani ini bisa menghasilkan pendapatan tambahan. Ia masih menunggu hasil panen jamur untuk memutuskan terjun langsung bertanam jamur atau tidak.
Baca juga : Kunjungi Rumah Jamur, Sandiaga Minta Wali Kota Tumis Jamur
Dalam bangunan rumah jamur tersebut, terdapat dua rak besi yang berisi 1.500 bag log, media tanam jamur, yang masih baru.
Terdapat juga hydrometer untuk mengetahui kelembaban ruangan untuk budi daya jamur.
"Jamur standarnya suhu ruangan di bawah 32 derajat Celcius. Kalau kelembaban di sekitar 70 persen. Tiap hari di cek dan disiram air untuk jaga kelembabannya," kata Dini Nurdiani (30), pengurus PKPK di tempat yang sama.
Kendati demikian, menurut dia, jamur yang dipanen bisa dijual dengan harga Rp 14.000 per kilonya.
Soal ketertarikan warga dalam menanam jamur, Dini menyampaikan bahwa Karang Taruna Kampung Pulo Kambing tengah mempelajari bagaiman cara membudidayakan jamur.
"Harapannya bisa menyebarkan virus kebaikan ke masyarakat di Pulo Kambing. Siapa tahu bisa jadi tambahan ekonomi nantinya. Ya kita lihat saat panen nanti," ucap Dini.
Baca juga : Budidaya Jamur Tiram untuk Bantu Penghasilan Guru dan Pegawai Tidak Tetap
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga pernah berkunjung ke rumah jamur Pulo Kambing, Cakung itu. Ketika itu, Sandiaga bercanda dengan meminta agar jamur itu dipanen untuk istrinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.