JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang musim lebaran, Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan bersama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi DKI Jakarta dan Badan Pusat Statistik DKI Jakarta.
Dalam rapat tersebut dibahas antisipasi kenaikan harga pangan yang dikhawatirkan menambah kemiskinan di Jakarta.
"Yang miskin itu 20 persen (pengeluarannya) adalah di beras, kebutuhannya. Jadi kami bersama dengan Pemda, kami punya TPID. Bagaimana menstabilkan harga beras tadi. Kalau (harga beras) ini naik, (angka) kemiskinan juga naik," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Trisno Nugroho di kantornya, Selasa (27/3/2018).
Adapun Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan fokusnya saat ini adalah menstabilkan harga pangan. Apalagi di bulan ramadhan, harga pangan rentan naik.
Baca juga : Minyak dan Gula Dihapus dalam Paket Bantuan Pangan Non Tunai
"Besok kami akan melakukan rakor di Kementerian Pertanian bersama Pak Menteri. Dan Pemprov DKI kebetulan saya yang akan memimpin pembahasan pangan ini karena kami ingin mengantisipasi dan mencegah celah sekecil mungkin untuk harga-harga pangan naik di bulan Ramadhan terutama beras dan bahan pokok lainnya," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, ia sudah memerintahkan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya untuk memaksimalkan pasokan beras. DKI kini membeli pasokan beras dari Sulawesi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.