Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Anda Lihat Kemarin Kami Eksekusi Alexis, Apa Reaksi Mereka?

Kompas.com - 03/04/2018, 20:53 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, semua penindakan hukum yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta harus dengan landasan kuat.

Dia mencontohkan keputusan Pemprov DKI Jakarta dalam mencabut tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) Alexis secara keseluruhan beberapa waktu lalu.

"Anda lihat kemarin eksekusi di Alexis, apa reaksi mereka?" tanya Anies dalam sesi wawancara di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (3/4/2018).

Baca juga : Anies Minta Karyawan Alexis Tidak Merasa Menjadi Korban

Atas pernyataan Anies itu, seorang wartawan menjawab dengan mengatakan bahwa reaksi Alexis adalah tidak melakukan perlawanan terhadap Pemprov DKI. Anies pun membenarkan hal itu.

"Kenapa? Karena kita menjalankan semua prosedur dengan benar dan ketika itu dilakukan, orang terima," ujar Anies.

Dia juga mengatakan, semua keputusan yang dibuat oleh pemerintah bisa digugat oleh pihak yang tak menerimanya.

Oleh karena itu, prosedur yang tepat memang harus dilalui pemerintah sebelum membuat keputusan.

Anies menyampaikan hal ini terkait dugaan adanya narkoba di Diskotek Eksotik. Anies menerjunkan tim untuk menyelidiki hal itu. Menurut Anies, Pemprov DKI baru akan mengeksekusi setelah penyelidikan selesai.

"Kita ingin agar siapapun yang kita tindak merasa ini benar. Kalau tidak, bisa dibawa ke PTUN," kata Anies.

Baca juga : Eks Karyawan Alexis: Gubernur Harus Cari Win-win Solution, Bukan Sekadar Menutup...

Sebelumnya, seorang pria bernama Sudirman ditemukan tewas di Diskotek Eksotik di Jalan Mangga Besar Raya, Jakarta Pusat pada Minggu (1/4/2018) pukul 06.34 WIB.

Berdasarkan keterangan polisi, Sudirman diduga meninggal karena over dosis narkoba. Adapun ditemukannya narkoba merupakan salah satu pelanggaran berat perda yang bisa berujung pada pencabutan izin usaha tempat hiburan. Kini, Pemprov DKI Jakarta menyelidiki penyebab pasti tewasnya Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com