Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Peracik Miras Oplosan di Jakarta Utara Ditangkap Polisi

Kompas.com - 06/04/2018, 18:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian Jakarta Utara menangkap dua peracik minuman keras oplosan. Penangkapan dua orang berinisial YAB dan ST itu bermula dari operasi miras yang dilaksanakan di sejumlah wilayah di Jakarta Utara dua hari terakhir.

Sebelumnya, polisi memperoleh kabar tentang adanya penjualan dan pengolahan miras. Miras oplosan itu beredar tanpa ada label dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Departemen Kesehatan.

"Setelah mendapat informasi tersebut, dilakukan penggeledahan di TKP dan penangkapan atas pelaku pengolahan dan penjualan miras tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Metri Jakarta Utara, AKBP Febriansyah, Jumat (6/4/2018).

Baca juga : Gerebek Warung di Bekasi, Polisi Temukan Miras Oplosan Gingseng

Febri menjelaskan, ST yang ditangkap di Pademangan berperan sebagai peracik dan penjual miras oplosan. Ia telah bertindak sebagai peracik sejak September 2016.

"ST melakukan pengolahan dan penjualan miras buatan sendiri dengan mencampurkan perasa, alkohol, dan air pewarna," kata Febri.

Miras racikan tersebut dikemas dalam botol-botol bergambar sejumlah merk brendi, vodka, dan whisky. Menurut Febri, ST menjual miras dengan harga Rp 500.000 per 24 botol ke sejumlah warung.

Dari tangan ST, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti label merk miras, tutup botol miras, jerigen, dan satu buah tangki berukuran 250 liter yang dijadikan tempat menampung miras oplosan.

Adapun YAB ditangkap di Koja pada Jumat dini hari. Ia dituding telah menjual miras jenis ciu yang tidak disertai label kesehatan yang dikeluarkan BPOM dan Kementerian Kesehatan.

Polisi saat ini masih mendalami apakah YAB juga berperan sebagai peracik ciu.

Polisi memastikan YAB dan ST tidak saling mengenal.

Febri mengatakan, sejauh ini belum ada warga Jakarta Utara yang menjadi korban miras oplosan.

Sedikitnya 28 orang tewas setelah meminum miras oplosan di sejumlah daerah di Jabodetabek, yaitu di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, dan Bekasi dalam beberapa hari belakangan ini.

Baca juga : 28 Warga Jakarta Selatan hingga Bekasi Tewas akibat Miras Oplosan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com