Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pembunuh Pensiunan TNI AL di Pondok Labu Tak Pakai Penutup Wajah

Kompas.com - 06/04/2018, 19:19 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga kini Polisi masih mengejar pelaku pembunuhan Hunaedi (83), pensiunan TNI Angkatan Laut yang tinggal di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018).

Dari keterangan istri korban, saat melancarkan aksinya, pelaku tak mengenakan penutup wajah.

"Enggak pakai (penutup wajah). Pakai kaos warna gelap, celana panjang," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Stefanus Tantuman ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (6/4/2018).

Baca juga : Polisi Duga Pelaku Pembunuhan di Pondok Labu Lebih dari Satu

Ia melanjutkan, saat ini istri korban belum dapat memberikan keterangan lebih jauh karena masih trauma dan telah berusia lanjut. Polisi belum dapat memastikan apakah peristiwa ini merupakan perampokan atau murni pembunuhan.

"Belum (ditemikan motif pembunuhan). Kami kan kalau saksi baru dari lingkungan keluarga ya. Masih kami telusuri," sebutnya.

Di sisi lain Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya menduga pelaku yang menewaskan Hunaedi lebih dari satu orang.

Baca juga : Kesaksian Istri Pensiunan TNI yang Lihat Suaminya Dibunuh di Pondok Labu

"Kata saksi hanya satu, pelaku utama satu. Tapi kami lihat kemarin dari penyisiran sampai di titik akhir, ada kemungkinan ada yang membantu. Tapi ini akan kami kembangkan terus," ujar Indra saat mendatangi rumah anak Hunaedi di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat.

Kompas TV Menurut Sofiah, sebelum kejadian pembunuhan, sang terduga pelaku memasuki area rumah sebagai tamu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com