Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikerjakan Malam Hari, Perbaikan Patung Sudirman Akan Berlangsung 2-3 Minggu

Kompas.com - 06/04/2018, 21:41 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UP Pusat Konservasi Cagar Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Rucky Nellyta mengatakan, perbaikan patung Sudirman membutuhkan waktu 2 hingga 3 pekan.

Alasannya, pengerjaannya hanya bisa dilakukan pada malam hari.

"Konservasi 2 sampai 3 minggu selesai karena, kan, dia konservasinya di daerah yang padat ya. Makanya kami enggak bisa kerja di jam yang padat begini, nanti mendatangkan barang-barangnya itu di atas pukul 22.00," ujar Nellyta ketika dihubungi, Jumat (6/4/2018).

Baca juga: Perbaikan Punggung Patung Jenderal Sudirman Dimulai Malam Ini

Nellyta mengatakan, perbaikannya akan dimulai malam ini.

Scafolding akan mulai dipasang di sekitar patung Sudirman.

Pekerja akan memperbaiki patung dengan menaiki scafolding itu.

Terkait kerusakannya, Nellyta mengatakan, punggung patung Sudirman bukan berlubang, melainkan ada lempengan yang terlepas.

Baca juga: Bukan Berlubang, Bagian Punggung Patung Sudirman Terkelupas

Kata Nellyta, bagian patung tersebut terbuat dari material lempengan perunggu. Bagian yang rusak itu adalah bagian sambungan antara lempengan.

"Lempengannya kurang kuat serta terkena proses alam karena ditempatkan di udara terbuka," katanya. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta agar patung Jenderal Sudirman itu segera diperbaiki.

Baca juga: Sandiaga Sebut Patung Jenderal Sudirman Rusak

Sebab, menurut dia, patung tersebut merupakan salah satu ikon Jakarta.

"Nanti kita perbaiki. Nanti semua patung juga kami akan review, kami akan audit supaya dalam kondisi yang tidak rusak," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com