Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipindahkan ke Cideng, Pedagang Pasar Tasik Cemas Kehilangan Pembeli

Kompas.com - 12/04/2018, 14:19 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yuni (41), pedagang Pasar Tasik, mengaku sempat cemas kehilangan pembeli karena lokasi berdagangnya dipindahkan dari daerah Bongkaran di Tanah Abang, Jakarta Pusat ke Cideng Timur, juga di Jakarta Pusat, pada Rabu (11/4/2018) malam.

Pedagang baju muslim tersebut telah dua tahun berjualan di Pasar Tasik di lahan bongkaran Tanah Abang. Di Cideng Timur, ia mendapat tempat parkir yang dekat dengan pintu masuk.

"Awalnya mikir, jangan-jangan enggak ada yang beli. Alhamdulillah keramaiannya dari subuh sampai sekarang sama. Mungkin sudah tahu dipindah ke sini jadi langsung ke sini," kata Yuni kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga : Pedagang Pasar Tasik Dipindahkan ke Cideng Timur

Para pedagang Pasar Tasik umumnya berjualan menggunakan mobil untuk menjajakan barang dagangan. Mereka membuka kap bagasi untuk menggantung baju dagangan dan memasang patung maneken.

Mereka hanya berjualan pada hari Senin dan Kamis mulai pukul 05.00 - 12.00 WIB. Para pedagang umumnya berasal dari Tasikmalaya dan Bandung, Jawa Barat, serta Jakarta.

Berbeda dengan Yuni, Desperni (41) pedagang baju, yang berada di bagian tengah lahan, mengatakan belum banyak mendapatkan pembeli pada hari ini.

Pedagang Pasar Tasik di lokasi baru di Jalan Cideng Timue Raya, Jakarta Pusat pada Kamis (12/4/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Pedagang Pasar Tasik di lokasi baru di Jalan Cideng Timue Raya, Jakarta Pusat pada Kamis (12/4/2018).

"Sepi sih. Abis salat subuh biasanya banyak (pembeli). Mungkin karena ini hari pertama kali ya," kata Desperni.

Ia baru mengetahui lokasi dagang mereka pindah pada Rabu malam. Ia tak sempat memberi kabar kepada pelangganya tentang letak lapaknya.

Baca juga : Ingin Pedagang Ditampung di Pasar Tasik, Sandiaga Akan Beri Pengertian ke Polisi

"Lokasi sih enggak apa-apa. Cuma ini kan belum teratur ya penempatannya," kata dia.

Berbeda dengan Desperni, Lia (35), seorang pedagang lainnya, langsung menginformasikan kepada para pelanggan terkait kepindahannya sejak semalam.

"Kalau sudah difokuskan ke sini, mudah-mudahan orang belanja jadi enggak bingung ya. Semoga ke depannya bagus," kata Lia.

Ia mengatakan, pada hari ini lapaknya sepi pembeli. Namun menurut dia, beberapa bulan terakhir saat masih di Bongkaran sepi pembeli.

"Ini sudah sepi dari berapa bulan lalu. Biasanya Febuari puncak ramai jelang puasa tapi ini malah sepi. Untung enggak besar, turun drastislah," kata Lia yang mendapat lapak di posisi bagian belakang di Cideng.

Pasar Tasik sebelumnya berada di lahan Bongkaran milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun lokasi itu ditutup sejak Febuari 2018 karena menjadi objek sengketa tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com