Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Koridor 13 Beroperasi hingga Pukul 22.00, Penumpang Meningkat

Kompas.com - 17/04/2018, 16:58 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang bus transjakarta koridor 13 meningkat setelah layanannya diperpanjang hingga pukul 22.00.

Selama ini, rata-rata penumpang transjakarta koridor 13 setiap harinya adalah 15.000 sampai 16.000.

"Nah, (penumpang transjakarta) koridor 13 sendiri sebelumnya 15.000-16.000 orang, kami lagi review terus. Sudah ada peningkatan, naik," ujar Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).

Baca juga: Transjakarta Berencana Naikkan Tarif Angkot OK Otrip Tanah Abang

Pada Senin (16/4/2018), penumpang transjakarta mencapai 17.023 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan Senin pekan lalu sebanyak 15.772 penumpang.

Budi mengatakan, ini baru jumlah penumpang yang melakukan tap in di koridor 13 saja. Dia mengasumsikan, penumpang yang melakukan tap in di koridor 13 biasanya akan melakukan perjalanan pulang dengan koridor yang sama.

Jika demikian, perkiraan jumlah penumpang per perjalanannya bisa dua kali lipat yaitu sekitar 32.000 penumpang.

Baca juga: Penumpang Meningkat Saat Ganjil Genap, Transjakarta Tambah Armada di Cibubur

Koridor 13 transjakarta pada Rabu (11/4/2018) malam.KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Koridor 13 transjakarta pada Rabu (11/4/2018) malam.
Perpanjangan layanan ini dimulai sejak Rabu (11/4/2018). Adapun, perpanjangan layanan ini dilakukan dengan bantuan mobil yang melaju di depan bus. Penerangan dari mobil tersebut membantu penglihatan sopir transjakarta.

Lampu di koridor 13 memang belum terpasang. Selama ini, hal ini menjadi penghalang bus transjakarta beroperasi sampai malam.

Budi mengatakan, ide menurunkan mobil pemandu bisa menjadi solusi alternatif masalah utama lampu penerangan di koridor 13.

Baca juga: Mobil Penyelamat bagi Koridor 13 Transjakarta...

"Kalau di sepanjang koridor 13 ada lampu, pandangan sopir bisa jauh ke depan agar dia bisa lihat jauh ke depan, kami bawa mobil penunjuk arah," ujar Budi.

Budi meyakini jumlah penumpang ini akan terus bertambah. Sebab, perjalanan bus transjakarta di koridor 13 pada malam hari hanya memakan waktu 25 menit untuk tiba ke Ciledug. Dia memperkirakan jumlahnya mencapai 20.000 penumpang.

"Kami, sih, kejar 20.000 penumpang karena kalau sudah (beroperasi) sampai malam, bisa membuat orang meninggalkan naik mobil," katanya. 

Kompas TV Ganjil-Genap di Tol, Transjakarta Penuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com