Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pekerja Galian yang Tewas Tertimbun Longsor Dapat Santunan

Kompas.com - 02/05/2018, 17:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarno, pekerja yang jadi korban longsornya galian pipa milik PAM Jaya di Jalan Jembatan Tiga, Penjaringan, Jakarta Utara, akan mendapat santunan senilai ratusan juta. Santunan tersebut akan diberikan kepada keluarga korban selaku ahli waris.

Kepala Kantor Cabang BPJS Jakarta Kelapa Gading Peppen S Almas menyatakan, biaya santunan itu akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan, bila korban sudah terdaftar.

"Apabila sudah dinyatakan kecelakaan kerja, maka pekerja atau buruh akan mendapatkan benefit sebagaimana yang diatur dalam PP 14 Tahun 2015," kata Peppen, kepada wartawan, Rabu (2/5/2018).

Baca juga : PAM Jaya Akan Selidiki Penyebab Longsor di Proyek Galian Pipa

Peppen mengatakan, PP tersebut mengatur bahwa korban kecelakaan kerja mendapat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan berupa 48 kali gaji, biaya kematian Rp 3 juta, dan biaya santunan berkala sebesar Rp 4,8 juta.

Namun, Peppen belum memastikan apakah Tarno sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan atau belum. Bila belum, santunan tersebut akan ditanggung oleh pemberi kerja, dalam hal ini PT Bone Mitra Abadi, selaku kontraktor proyek.

Baca juga : Pekerja Tewas, Proyek Galian Pipa PAM Jaya di Penjaringan Dihentikan

"Nanti si pemberi kerja harusnya memberikan benefit sebesar apa yang menjadi ketentuan BPJS, karena menjadi pesera itu wajib, termasuk tenaga kerja konstruksi dalam hal ini almarhum sebagai pekerja jasa konstruksi," ujar Peppen.

Di samping itu, Peppen juga meminta agar perusahaan kontraktor mendaftarkan proyek-proyeknya ke dalam BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga : Polisi Selidiki Dugaan Pelanggaran K3 di Proyek Galian Pipa PAM Jaya

Sebelumnya, Tarno tewas tertimbun longsor di proyek galian pipa PAM Jaya di Jalan Jembatan Tiga Raya, Jakarta Utara, Selasa (1/5/2018) kemarin. Jasad korban baru bisa dievakuasi pada Rabu pagi tadi, setelah terperangkap lebih dari 12 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com