Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Indonesia Inginkan "Rematch" Prabowo-Jokowi di Pilpres 2019

Kompas.com - 06/05/2018, 16:23 WIB
Jessi Carina,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan, calon presiden pada Pilpres 2019 hanya akan diikuti 2 orang yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Hal itu merupakan data terakhir dari survei internal Partai Gerindra.

"Saya ingin share data terakhir yang kami miliki bahwa Pilpres 2019 hanya ada dua nama, hanya Pak Jokowi dan Pak Prabowo," ujar Sandiaga di Pulau Tidung, Minggu (6/5/2018).

Sandiaga mengatakan, dua tokoh tersebut sama-sama memiliki kedekatan kepada masyarakat. Masyarakat pun ingin ada pertandingan ulang dari Pilpres 2014 pada Pilpres 2019.

Baca juga: Fadli Zon Ingatkan Capres-Cawapres Tak Bisa Melebihi Dua Periode

"Kalau capresnya sudah jelas, Pak Prabowo dan Pak Jokowi, kelihatannya itu hampir dipastikan nanti di bulan Agustus menjadi rematch dari (Pilpres) 2014," ujar Sandiaga.

Nama yang belum dipastikan adalah calon wakil presidennya. Di dalam internal Partai Gerindra sendiri, kata Sandi, nama cawapres masih diuji. Sandiaga ingin orang yang maju menjadi cawapres Prabowo benar-benar yang diinginkan masyarakat.

Partai politik yang berkoalisi dengan Gerindra nantinya harus diberi pemahaman itu. Bahwa sosok yang maju harus dipilih berdasarkan keinginan masyarakat.

"Jadi kadang-kadang partai politik itu enggak connect sama apa yang diinginkan rakyat. Jadi ini yang harus kita sampaikan," kata Sandiaga.

Selain mencari sosok cawapres, Sandiaga mengatakan Partai Gerindra saat ini juga sedang menampung aspirasi masyarakat. Dia menyebut saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak berjalan dan lapangan pekerjaan belum bisa dihasilkan.

Masalah-masalah ini nantinya harus disampaikan kepada elit politik.

"Supaya nanti solusi yang ditawarkan kepada masyarakat itu adalah yang bisa menciptakan lapangan kerja," kata dia.

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com