Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahpahaman yang Berujung Perusakan Pos Parkir Makam Mbah Priok

Kompas.com - 08/05/2018, 09:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang tak dikenal merusak sebuah bangunan kontainer yang difungsikan sebagai pos penjaga parkir di Komplek Makam Mbah Priok pada Jumat (4/5/2018) malam lalu.

Tak hanya pos penjaga parkir, bangunan PAUD juga tak luput dari perusakan. Terlihat kaca yang menempel di jendela dan pintu bangunan itu sudah pecah.

Kasat Reskrim Pelabuhan Tanjung Priok AKP Faruk Rozi menyatakan, hanya kedua bangunan itu yang dirusak pada Jumat malam. Sementara, bangunan Makam Mbah Priok tidak mengalami kerusakan.

"Sebenarnya yang dirusak itu yang utama kontainer yang dia gunakan untuk kasih karcis ngecek STNK. Kalau Makam Mbah Priok enggak ada, enggak ada perusakan makam komplek makam enggak ada itu," kata Faruk.

Faruk menyatakan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kejadian tersebut dan sudah mengantongi identitas dua orang yang diduga menjadi pelaku.

Baca juga : Pos Parkir dan Bangunan PAUD Makam Mbah Priok Dirusak Orang Tak Dikenal

Kesalahpahaman pengunjung dan petugas parkir

Mengenai motif perusakan pos parkir dan bangunan PAUD, kata Faruk, polisi menduga hal tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman antara penjaga parkir dan pengunjung makam.

"Kalau parkir itu kan ada yang mau diperiksa ada yang enggak mau diperiksa. Itu kan masalah tempat ibadah, kalau orang buru-buru mau ngaji mau apa dia lupa bawa helm atau STNK," katanya.

Ia pun menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak melibatkan kelompok-kelompok tertentu dan terjadi secara spontan alias tak terencana.

Baca juga : Polisi Bantah Ada Airsoft Gun pada Perusakan Pos Parkir Makam Mbah Priok

Di samping itu, ia juga menyebut bahwa polisi tidak menemukan senjata api maupun senjata tajam dalam keributan itu. Satu orang korban pun hanya mengalami luka ringan.

"Itu hoaks, saya pastikan tidak ada airsoft gun, tidak ada senjata tajam, itu semua hoaks," kata Faruk.

Ia mengatakan, barang-barang yang digunakan dalam perusakan tersebut adalah batang bambu dan batu, tak ada senjata api maupun senjaya tajam.

Polisi Bersiaga

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (7/5/2018) siang, aktivitas di Komplek Makam Mbah Priok berlangsung normal.

Puluhan bus yang mengangkut para peziarrah terparkir rapi lapangan kompleks. Para peziarah pun bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Namun, hal berbeda terlihat di salah satu sudut kompleks. Di sana, terdapat sebuah tenda polisi yang berdiri beserta sejumlah polisi yang bersiaga.

Baca juga : Keributan di Kompleks Makam Mbah Priok akibat Kesalahpahaman

Faruk mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah personil kepolisian untuk menjaga keamanan kawasan tersebut, khususnya polisi yang berpakaian preman.

Di TKP kita sudah tempatkan beberapa anggota. Khususnya anggota tertutup untuk mencegah dan mencari informasi terkait kejadian tersebut," kata Faruk kepada wartawan, Senin (7/5/2018).

Sementara, polisi berseragam akan ditempatkan di luar komplek makam supaya tidak mengganggu aktivitas peribadatan di tempat tersebut.

Hingga kini, polisi sudah memeriksa delapan orang saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti. Polisi masih akan mendalami kasus ini untuk menguak penyebab perusakan yang sebenarnya.

"Ada indikasi orang tidak senang karena dicek, tapi itu baru keterangan saksi dari pelapor. Terlapor nanti kita mintai keterangan, kan harus balance," kata Faruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com