Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Keluhkan Minimnya Tempat Duduk di Pasar Tanah Abang

Kompas.com - 12/05/2018, 15:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung Blok A dan Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan sedikitnya jumlah bangku yang tersedia di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.

Sejumlah pengunjung yang ditemui Kompas.com, Sabtu (12/5/2018), akhirnya memilih duduk di anak tangga atau lesehan di lantai untuk menunggu.

"Susah banget, Mas, cari bangku di dalam. Akhirnya kami tunggu di luar, ya, di tangga begini, saya tahu ini dilarang, tetapi mau gimana lagi, kan," kata seorang pengunjung dari Depok, Iwan.

Baca juga: Pedagang Akui Pengunjung Pasar Tanah Abang Melonjak Jelang Ramadhan

Ia mengaku kesulitan mencari bangku di dalam pasar.

Ia juga mengeluhkan sempitnya koridor antar-toko yang membuatnya sulit berjalan.

Devi, pengunjung dari Tangerang, juga tampak tengah duduk di tangga di Lobi Timur Blok B Tanah Abang.

Baca juga: Saya ke Tanah Abang Sebelum Puasa, kalau Datang Pas Puasa Empet-empetan

Ia terpaksa duduk di sana karena sedang berjanjian dengan seorang kawannya.

"Kalau janjian, kan, enaknya emang di lobi begini, cuma kaki sudah pegal keliling-keliling dari pagi, ya, akhirnya duduk di tangga, daripada gempor, kan? Kalau di tempat lain, kan, ada foodcourt atau apa" ujar Devi. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak banyak bangku yang disediakan di dalam Pasar Tanah Abang.

Baca juga: Sandiaga Minta PKL Tanah Abang Mobile Selama Ramadhan, Apa Maksudnya?

Hanya ada beberapa bangku yang terletak di sejumlah titik ekskalator, kapasitasnya pun tak banyak.

Pengunjung berharap pengelola bisa menyediakan lebih banyak bangku, terutama saat pengunjung Pasar Tanah Abang membeludak. 

"Saya sih penginnya ditambah jumlah bangkunya. Enggak usah di dalam enggak apa-apa, yang penting ada bangku biar kami enggak lesehan begini. Dikira enggak pegal apa keliling-keliling," kata Iwan.

Kompas TV Rekaman kamera pemantau memperlihatkan pelaku berupaya menguras uang di ATM milik korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com