Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Tak Berkabar, Sidang Lanjutan Terdakwa Terorisme Wawan Kurniawan Ditunda

Kompas.com - 15/05/2018, 16:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Wawan Kurniawan alias Abu Afif batal menjalani sidang kedua dalam kasus rencana penyerangan kantor polisi Pekanbaru, Riau pada Selasa (15/5/2018) di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Rencananya, sidang kali ini akan mendatangkan saksi-saksi.

"Jaksa yang bersangkutan belum memberitahukan ke kita (dan) Majelis Hakim sampai dengan jam 2 (siang) ini," kata Kepala Humas PN Jakarta Barat Agus Pambudi di kantornya, Selasa.

Wawan disebut bergabung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dari Sumatera Selatan (Sumsel). Ia ditangkap bersama kelompoknya oleh Densus 88 pada 24 Oktober 2017.

Anggota kelompoknya yaitu Yoyok Handoko alias Abu Zaid, Beni Samsu alias Abu Ibrohim (meninggal saat kericuhan di Rutan Mako Brimob), Handoko alias Abu Buchori, dan Nanang Kurniawan alias Abu Aisha.

Baca juga: Tuntutan Aman Abdurrahman Dibacakan Sebelum Masa Penahanan Berakhir

Ia berperan dalam memotivasi kelompoknya untuk menyerang kantor polisi di Bukit Gema, Kabupaten Kampar, Riau.

Wawan pun diduga sebagai provokator dalam kericuhan di Rutan Mako Brimob yang membuat ratusan tahanan menyandera polisi sehingga menyebabkan 5 orang petugas meninggal dunia.

Agus menduga keterlibatan Wawan dalam kerusuhan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat pada 8 Mei lalu menjadi penyebab penundaan sidang hari ini.

Sebab, sejak kejadian Wawan dirawat di Rumah Sakit Polsi akibat luka tindakan tegas polisi kemudian dibawa ke Rutan Nusakambangan, Jawa Tengah bersama tahanan lainnya.

"Mungkin masalah transportasi kesulitan untuk membawa tahanan ke sini. Kan lumayan jauh dari Nusa Kambangan. Nanti pasti kita koordinasi lagi," katanya.

Baca juga: Polri Sebut Tuntutan Napi Teroris Mulanya Sepele, Lalu Ingin Bertemu Aman Abdurrahman

Agus mengatakan, normalnya jadwal sidang kasus terorisme yang ada di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dimulai pukul 12.00 siang. Tak sekedar sidang, biasanya tim pengamanan pun sudah dipersiapkan sejak pagi hari untuk keamanan area pengadilan.

"Biasanya tim gegana dan kemanan sudah siap dari pagi kalau ada sidang teroris. Bahkan sampai ada penutupan ruang tertentu juga untuk menutup akses umum," kata Agus.

Ia menambahkan, kalau sidang perkara lanjutan Wawan akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Namun, untuk kepastian waktu belum ada info lebih lanjut.

Sementara itu, pada kesempatan berbeda Kepala Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Edi Purnomo mengatakan Wawan sudah tidak lagi di rawat di rumah sakit. Wawan mendapat luka tembak di bahu kiri dalam insiden di Rutan Mako Brimob.

"Sudah pulang. Sudah lama. Sekitar 3 hari (dirawat di RS Polri) (kemudian) dikembalikan ke penyidik," kata Edi saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com