Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Minta Pengertian PKL agar Tertib Jelang Ramadhan

Kompas.com - 16/05/2018, 10:47 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno bakal dihadapkan dengan menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di sentral-sentral perekonomian di Jakarta.

Salah satu strategi penataan yang bakal diterapkan, dengan menggilir mereka bergantian menempati lokasi-lokasi strategis itu.

"Saya bilang mohon kesadaran semua pihak kalau kita ingin menghadirkan keberadilan, kesetaraan kepada semua pedagang," kata Sandiaga di Balai Kota, Selasa (15/5/2018) malam.

Baca juga: Ini Penjelasan Sandiaga soal Rencana PKL Mobile

Sandiaga meminta agar para pedagang dan masyarakat mau menerima konsep penataan ini.

Prinsipnya, ia ingin para pedagang bisa berjualan, namun tak ingin pejalan kaki dan pengendara direpotkan dengan kesemrawutan.

"Alangkah baiknya kalau mereka juga terbuka terhadap konsep penataan ini. Jangan bilang enggak dulu. Kita lihat nanti dan kita coba dalam tryout sistemnya seperti pilot project itu," ujar Sandi.

Sejauh ini, sudah ada dua lokasi yang diusulkan menjadi pilot project. Sandiaga mengatakan pihaknya sudah mengerahkan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdgaangan (KUKMP) serta para Wali Kota untuk mendata PKL.

Baca juga: Sandiaga Usul PKL Tanah Abang Mobile, Pedagang Tak Yakin Bebas Macet

Kepala Dinas KUKMP Irwandi mengakui memasuki Ramadhan, pedagang musiman dari berbagai lokasi di Jakarta sudah mulai memadati titik strategis seperti Tanah Abang.

"Tanah Abang depan stasiun orang lagi booming, sampai Sabtu kemarin mau jalan aja susah enggak gerak. Mereka ini lebih banyak pedagang kambuhan istilahnya," kata Irwandi.

Irwandi mengatakan di bawah Anies-Sandi tak ada lagi cara menata PKL dengan penindakan. Ia mengatakan sejauh ini pihaknya sudah melakukan pendekatan-pendekatan agar mereka bisa tertib.

"Jangan sampai terlalu menempati trotoar gila-gilaan, juga pedagang tertib dan menghargai pejalan kaki," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com