Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Ambulans Berjam-jam Tunggu Jenazah Korban Kerusuhan Mako Brimob

Kompas.com - 18/05/2018, 15:55 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (8/5/2018) malam, warga Depok dan sekitarnya dikejutkan dengan peristiwa kerusuhan antara narapidana terorisme (napiter) dan personel polisi di Mako Brimob.

Hingga tengah malam, baik warga maupun awak media masih bertanya-tanya mengenai kondisi tahanan dan polisi yang disandera. Pada Rabu (9/5/2018) dini hari ternyata satu unit ambulans dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya telah disiagakan di dalam Mako Brimob.

"Selepas tengah malam sudah ada ambulans dari RS Bhayangkara Brimob, bersiaga di dalam Mako Brimob," ujar Kepala Urusan DVI Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya Kompol Asep Winardi ketika ditemui Kompas.com, Jumat (17/5/2018).

Baca juga: Enam Keluarga Polisi yang Gugur di Mako Brimob Dapat Bantuan Rumah

Asep mengatakan, ambulans beserta petugas medis disiagakan untuk mengantisipasi adanya korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Rabu pagi tim kami dibubungi untuk meluncurkan empat ambulans ke Mako Brimob. Saat itu kami belum mengetahui berapa korban dan bagaimana kondisinya," tuturnya.

Ambulans Bidokkes Polda Metro Jaya tiba di Mako Brimob sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu ada dua ambulans berlogo palang merah dan dua ambulans DVI yang disiagakan.

Saat itu, lanjut Asep, personelnya hanya dapat menggu para korban di dalam ambulans. Mereka tak diperkenankan masuk ke dekat lokasi kerusuhan demi keselamatan. 

Baca juga: Polri: 4 Terduga Teroris yang Coba Tembus Mako Brimob adalah Anggota JAD

Dalam kejadian itu, ternyata ada lima polisi yang gugur dan satu napiter tewas.

"Personel kami menunggu beberapa jam karena pada saat itu polisi tengah melakukan pendekatan humanis agar jenazah para korban diserahkan dan dimasukkan ke dalam ambulans," tuturnya.

Hingga akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB jenazah para korban berhasil dibawa masuk ke dalam ambulans.

"Begitu jenazah masuk kami langsung menuju RS Kramat Jati untuk mengantarkan jenazah menjalani proses autopsi. Kami tiba di RS Kramat Jati sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu kami membawa enam jenazah," sebutnya.

Baca juga: Karangan Bunga untuk Polisi yang Gugur Memenuhi Halaman Mako Brimob

Usai mengantarkan jenazah untuk menjalani autopsi, para personel ambulans ini kembali menunggu berjam-jam hingga jenazah siap dikembalikan kepada keluarga.

"Sekitar pukul 18.00 WIB kami kembali mengantar jenazah ke keluarga masing-masing," ujarnya.

Selama kondisi Mako Brimob belum kondusif, kata dia, sejumlah ambulans tetap disiagakan di Mako Brimob.

"Makanya ada ambulans siaga di Mako sampai komandan kami mengatakan situasi landai. Ini untuk mengantisipasi jika ada korban lagi yang memerlukan bantuan kami," sebut Asep.

Kompas TV Pelaku teror di Mapolda Riau diidentifikasi sempat datang ke Mako Brimob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com