JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, sampah yang dihasilkan di Jakarta mencapai 7.100 ton per hari.
Sandiaga mengibaratkan banyaknya tumpukan sampah itu bisa menutupi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
"7.100 ton sampah ini hampir setara dengan 50.000 meter persegi. Jadi, tumpukan sampah ini dapat menutupi Candi Borobudur," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan hal tersebut dalam acara pencanangan pembangunan fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).
Baca juga: Sandiaga: Tolong Laporkan ke Pak Luhut, Sudah Ada Progres Pembangunan ITF
Sandiaga menjelaskan, sampah yang dihasilkan di Jakarta saat ini dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Sandiaga khawatir tak ada lagi tempat di TPST Bantargebang yang bisa menampung sampah-sampah dari Ibu Kota nantinya.
"Apabila kita pergi ke Bantargebang, itu menakutkan dan perlu diketahui bahwa tempat tersebut tidak sustainable," kata dia.
Baca juga: Kali Krukut Tanah Abang Kotor akibat Kebiasaan Warga Buang Sampah Sembarangan
Dengan ITF Sunter yang akan segera dibangun pada tahun ini, Sandi menyebut ada 2.200 ton sampah yang akan diolah dan diubah menjadi 35 megawatt listrik setiap harinya.
ITF Sunter ditargetkan rampung pada 2021.
"Kapasitasnya dapat mencapai 2.200 ton per harinya. Jadi, ini lebih 25 persen dari seluruh sampah yang dihasilkan (setiap harinya) di Jakarta," ucap Sandiaga.
Selain ITF Sunter, ada tiga ITF lainnya yang akan menyusul dibangun di Jakarta. Dengan demikian, sampah-sampah yang diproduksi di Jakarta diharapkan bisa diolah langsung seluruhnya di dalam kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.