JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan berpelitur putih itu berdiri menjulang di tengah deretan rumah-rumah besar di Jalan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara.
Bangunan berlantai tiga itu mempunyai sebuah kubah berukuran besar yang dikelilingi sejumlah tiang-tiang kecil. Bagian luarnya dihiasi ornamen ukiran khas Arab.
Sepintas, bangunan itu tampak seperti Taj Mahal yang termahsyur di India sana. Namun, bangunan yang berada di seberang Danau Sunter itu rupanya sebuah masjid bernama Masjid Ramlie Musofa.
Pengurus Masjid Ramlie Musofa Sofian mengatakan, arsitektur masjid tersebut memang sengaja dibuat mirip Taj Mahal.
"Idenya memang kita ambil dari Taj Mahal. Tetapi, mengapa Taj Mahal? Karena yang kita ambil dari Taj Mahal itu filosofinya," kata Sofian saat ditemui Kompas.com, Sabtu (26/5/2018).
Baca juga: Al Osmani, Masjid Tertua di Medan yang Arsiteknya Orang Jerman
Sofian mengatakan, pendiri Masjid Ramlie Musofa terinspirasi dari kisah berdirinya Taj Mahal yang menjadi monumen lambang cinta seorang raja terhadap istrinya.
"Pendiri pun berharap masjid ini sebagai lambang cinta beliau terhadap Allah SWT yang pertama, lambang cinta beliau terhadap Islam yang kedua, lambanh cinta beliau terhadap keluarga yang ketiga," kata Sofian.
Sementara itu, Mu berasal dari nama Muhammad sang anak pertama, So dari Sofian si anak kedua, dan Fa dari kata Fabian, nama anak ketiga.
Aksara Cina
Selain arsitektur yang menyerupai Taj Mahal, Masjid Ramlie Musofa mempunyai keunikan lain yaitu adanya kaligrafi surat Al Quran di dinding-dindingnya.
Uniknya, surat tersebut dipahat dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Mandarin.
Sofian mengatakan, aksara Cina dihadirkan untuk menandakan bahwa masjid tersebut didirikan oleh keturunan Tionghoa.
Di samping itu, kata Sofian, keberadaan kaligrafi surat Al Quran berbahasa Mandarin juga ditujukan memudahkan turis asal Cina yang ingin memahami Islam.
"Mereka langsung paham dengan Bahasa Mandarin bahwa Islam itu mengajarkan kebaikan, mengajarkan kedamaian, memperingatkan tentang adanya hari akhir," kata Sofian.
Baca juga: Perjuangan Takmir Masjid Menyiapkan Air Bersih di Tengah Kekeringan
Sofian menceritakan, masjid tersebut memang bukan tempat beribadah semata melainkan telah menjadi salah satu objek wisata.
Pihaknya terbuka kepada siapa pun yang ingin berkunjung ke sana.
"Kita open kok dengan agama lain, (mereka) sering ke mari bersama pemuka agama lain. Mereka sering datang berkunjung buat silaturahim sekalian foto-foto," kata Sofian.
Masjid Ramlie Musofa buka setiap hari sejak waktu Subuh hingga malam hari sekira pukul 21.30. "Tergantung pengunjung selesai foto-foto," kata Sofian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.