Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Rafli, Pemuda Penjaga Budaya Betawi Lewat Ondel-ondel

Kompas.com - 30/05/2018, 07:36 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Tahun ini Muhammad Rafli berusia 24 tahun. Di usia semuda itu, Rafli sudah 11 tahun ikut andil dalam melestarikan kebudayaan Betawi.

Saat ini, dia bergabung dalam sebuah sanggar bernama Sanggar Betawi Ondel Al-Fathir di Jalan Kramat Pulo, Jakarta Pusat.

"Dari keluarga enggak mendorong atau apa, biasa saja. Tapi saya tertarik buat terjun sendiri," kata Rafli ketika ditemui Kompas.com, Jumat (4/5/2018).

Rafli punya ketertarikan dengan ondel-ondel. Ia mengatakan, awalnya dia ikut teman-temannya ngarak atau berkeliling dengan ondel-ondel. Setelah itu dia ketagihan dan menekuni hal yang berhubungan dengan ondel-ondel.

Baca juga: Ondel-ondel Penyelamat Anak-anak Putus Sekolah...

Rafli sempat berpindah-pindah sanggar. Tahun 2007, dia bergabung di sanggar Mami Cs.

"Saya di sana benar-benar dari enggak bisa apa-apa," ujar Rafli.

Kini dia tidak hanya bisa manjak atau masuk ke dalam tubuh ondel-ondel. Dia juga bisa membuat ondel-ondel sendiri mulai dari membuat kerangka hingga mencetak kedok atau wajah si ondel-ondel.

"Alhamdulillah sekarang sedikit-sedikit mah bisa," ujar Rafli.

Suka dan duka

Banyak suka dan duka yang dialami Rafli selama berkeliling dengan ondel-ondel. Kesusahannya mulai dari hal-hal sederhana, misalnya ketika hujan turun. Mereka harus berlari mencari tempat berteduh untuk berlindung dari air hujan.

Saat tidak hujan, Rafli dan teman-temannya juga harus bertahan dalam cuaca panas. Belum lagi jika bertemu warga yang tak suka.

"Kadang kami dicuekin sama orang, kadang kami diusir kalau mau masuk ke kafe," ujar dia.

Namun semua kesusahan itu tidak terasa selama dirasakan bersama-sama. Rafli mengatakan itu semua tentang kebersamaan. Kebersamaannya bersama teman-teman senasib membuat ondel-ondel jadi tak berat buat dibawa.

Baca juga: Mencoba Pertahankan Ondel-ondel Tetap Ngibing di Rumahnya Sendiri...

"Apalagi kalau musik pengiring ondel-ondelnya sudah main. Kami pokoknya langsung joget, terbawa dengan irama musik," kata Rafli.

Salah satu perajin dari sanggar Al-Fathir membuat topeng ondel-ondel di Kampung Ondel-ondel  Kramat Pulo, Jakarta Pusat, Jumat (04/05/2018). Warga di permukiman padat penduduk ini banyak yang menggantungkan mata pencarian dengan membuat ondel-ondel ataupun mengamen dengan ondel-ondel.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Salah satu perajin dari sanggar Al-Fathir membuat topeng ondel-ondel di Kampung Ondel-ondel Kramat Pulo, Jakarta Pusat, Jumat (04/05/2018). Warga di permukiman padat penduduk ini banyak yang menggantungkan mata pencarian dengan membuat ondel-ondel ataupun mengamen dengan ondel-ondel.

Prestasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com