Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pengadaan Tong Sampah Jerman Rp 9,6 M, Ini Penjelasan Kadis Lingkungan Hidup DKI

Kompas.com - 04/06/2018, 06:47 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengadaan tong sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menjadi viral di media sosial. Sebab, Dinas LH membeli tong sampah buatan Jerman dengan total anggaran Rp 9,6 miliar untuk 2.600 tempat sampah.

Kepala Dinas LH DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, harga tersebut sebenarnya lebih murah dari pasaran.

"Kalau dibandingkan dengan toko online ini malah lebih mahal. Di sana bisa Rp 4,4 juta untuk satuannya dan itu buatan China yang belum bersertifikasi," ujar Isnawa ketika dihubungi, Minggu (3/6/2018).

Sementara harga satuan tempat sampah yang dibeli Dinas LH hanya sekitar Rp 3,6 juta.

Baca juga: Lewat Video, Dinas Lingkungan Hidup Tunjukan Manfaat Tempat Sampah Jerman yang Viral

Selain itu, tempat sampah yang dibeli Dinas LH memiliki standar internasional sehingga lebih berkualitas.

Penyedia tempat sampah yang melaksanakan pengadaan ini masuk dalam e-catalog. Isnawa mengatakan, Dinas LH tidak menunjuk langsung perusahaan tersebut.

Baca juga: Fakta tentang Anggaran Pohon Plastik di Jakarta...

"Itu, kan, e-catalog ya, berarti LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dong. Jadi bukan kami yang ketemu sama penyedia jasanya. LKPP, kan, sudah ngerti kualitasnya," ujar Isnawa.

Hal ini merupakan bagian dari modernisasi alat di Dinas LH. Isnawa menjelaskan, pada 2016 pihaknya juga sudah membeli truk compactor sebanyak 91 unit. Truk ini bagian dari modernisasi alat karena Pemprov DKI tidak lagi menggunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut sampah ke TPST Bantargebang.

Tempat sampah buatan Jerman yang dibeli Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. DOK.ISTIMEWA/DINAS LINGKUNGAN HIDUP DKI JAKARTA Tempat sampah buatan Jerman yang dibeli Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Pada 2017, Dinas LH membeli tempat sampah seperti yang dibeli tahun ini sebanyak 1.000 unit ukuran 620 liter. Isnawa mengatakan, tempat sampah itu merupakan pasangan truk compactor.

Truk compactor bisa langsung mengangkat tempat sampah itu dan membuang isinya ke dalam truk secara otomatis. Tempat sampah tidak perlu diangkat oleh manusia untuk memindahkan sampah ke dalam truk.

Baca juga: Kisah Dimas Bagus, Tukang Sablon yang Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Tahun 2017, Dinas LH juga membeli 75 truk compactor lagi.

"Nah di 2018 baru kami menambah lagi dustbin atau tempat sampahnya sebanyak 2.600 yang harganya Rp 9,6 miliar," ujar Isnawa.

Dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018, Isnawa mengakui anggaran yang disiapkan adalah Rp 12,5 miliar. Anggaran yang disiapkan lebih tinggi dari yang dibeli lewat e-catalog. Hal itu merupakan efisiensi anggaran karena ternyata Dinas LH bisa mendapatkan harga lebih murah dari perkiraan awal.

"Hasil dari e-catalog setelah dilihat ternyata cukup Rp 9,6 miliar, ini kan efisiensi anggaran dan sisanya dikembalikan ke kas negara. Jadi bukan harga Rp 9,6 miliar lalu saya mark up jadi Rp 12,5 miliar," kata dia.

Selain itu, Dinas LH juga belum tentu membayar Rp 9,6 miliar. Pada akhirnya, pembayaran akan disesuaikan dengan jumlah barang yang diterima nanti.

"Jadi kalau sampai batas yang ditentukan ternyata pengadaannya hanya Rp 8 miliar, ya segitu yang akan kita bayar," ujar Isnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com