Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lia, Sopir Bus Kota yang Pernah Ditinju Pengendara Motor di Jalan

Kompas.com - 06/06/2018, 14:39 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lia Yuliana, sopir Koantas Bima 509 jurusan Kampung Rambutan-Lebak Bulus, menjadi buah bibir setelah videonya sedang mengendarai bus tanpa kernet viral di media sosial.

Selama 15 tahun menghabiskan waktunya di terminal dan jalanan, Lia sudah banyak makan asam garam. Suka dan duka dialaminya selama melayani beragam rute di Jakarta hingga Depok.

"Namanya hidup di jalanan, nyopirin bus pasti aja ada masalahnya bang. Pertama itu suka berantem, paling sering sama pemotor," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (5/6/2018).

Lia menceritakan, pekerjaanya sebagai sopir bus kota memang tidak mudah. Beda dengan sopir wanita lainnya yang mengendarai bus di lajur khusus, layaknya transjakarta.

Kondisi jalanan Jakarta yang banyak pembangunan dan macet membuatnya cukup sering bersinggungan dengan kendaraan lain.

Baca juga: Bertemu Lia, Emak-emak Jadi Sopir Bus Tanpa Kernet yang Videonya Viral

Salah satu peristiwa yang paling pahit, saat dirinya diberi "bogem mentah" oleh seorang pengendara motor.

"Kejadianya di lampu merah Pasar Rebo, saya lupa kapan persisnya. Cuma gara-gara hal sepele, saya sedikit ke kanan, dia posisinya juga di kanan, sedikit mepet lah, tapi enggak sampai senggolan," ceritanya.

Lia menceritakan, pria yang mengendarai motor itu tiba-tiba berhenti dan langsung meninju wajahnya dari luar kaca.

Lia naik pitam karena tidak terima perlakuan pengendara motor tersebut yang langsung main tangan, apalagi tahu dirinya perempuan.

Baca juga: Semangat Emak-emak Wujudkan Kampung Tidar Jadi Kampung Pelangi

"Dia tau saya perempuan, tapi tetap saja dimaki dan dipukul. Saya marah juga, sampai akhirnya pria itu kabur, saya kejar pakai bus, untung dia masuk ke gang kecil," kenangnya.

Lia Yuliana, sopir bus Koantas Bima jurusan Kampung Rambutan-Lebak Bulus. Foto diambil Rabu (6/6/2018).STANLY RAVEL Lia Yuliana, sopir bus Koantas Bima jurusan Kampung Rambutan-Lebak Bulus. Foto diambil Rabu (6/6/2018).

Menurutnya, ribut di jalan sudah cukup sering terjadi. Selama ia tidak salah, Lia berusaha untuk melawan mempertahankan kebenarannya.

"Kalau kita benar masa mesti mengalah terus, Bang, enggak juga, kan. Namanya emosi di jalan sih sudah makanan biasa. Paling kalau sudah panas, saya hibur diri aja dengar musik pakai handsfree," ucapnya.

Baca juga: Cerita Pemadam Kebakaran Berbuka Puasa di Tengah Kepulan Asap Gedung JIExpo

Tidak hanya itu, di bulan Ramadan seperti ini ia juga harus ekstra banting tulang narik bus. Karena umumnya penumpang jauh lebih sepi dari hari biasa.

Biasanya, Lia berkendara tiga rit bolak- balik. Kali ini ia paksakan menjadi empat rit sehingga mengorbankan waktunya lebih di jalan dan pulang larut malam ke kontrakannya.

"Kondisi sewa (penumpang) angkot kini sudah sepi, lebih lagi bulan puasa begini. Jujur yah Bang, dari awal puasa sampai sekarang bisa bawa uang lebih buat makan sama anak saja udah bagus. Yang penting setoran enggak nunggak lah," katanya.

Sementara untuk peristiwa menyenangkan, ia banyak mendapat kenalan baru selama narik bus.

Menurutnya, ada saja penumpang yang penasaran ingin tahu kenapa dirinya bisa memilih profesi kasar mengendarai bus kota yang notabene di lakukan kaum pria.

"Penumpang nanya-nanya gitu, Bang, kadang ada yang enggak berhenti nanya dari awal naik sampai turun. Ada yang minta foto bareng juga selfie, sampai kemarin itu yang di videoin jadi viral," ucap wanita berusia 32 tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com