Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Ada Usulan untuk Menambah Insentif Pendamping OK OCE

Kompas.com - 08/06/2018, 21:18 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada usulan pendamping OK OCE mendapat tambahan insentif. Sebab, kata Sandiaga, mereka memiliki peran penting dalam keberhasilan program OK OCE.

"Kalau kita lihat nanti pendamping ini peran yang krusial. Ada usulan untuk menambah insentif kepada pendamping," ujar Sandiaga, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (8/6/2018).

Sandiaga mengatakan, pendamping OK OCE memiliki bekal pengetahuan wirausaha yang luas. Sebagian besar dari mereka sudah memiliki usaha masing-masing.

Baca juga: Pendamping OK OCE di Kecamatan Akan Ditambah

Dia berharap, kenaikan insentif itu bisa membuat pendamping bersemangat. "Kita harapkan seandainya dapat insentif ini akan menambah daya juang, semangat dari pendamping yang akan mencetak wirausaha-wirausaha baru," ujar Sandiaga.

Namun, Sandiaga menyebut usulan ini belum final. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menghitung rencana anggarannya untuk tahun 2019.

Dia menegaskan, besar kecil anggaran untuk insentif ini sebenarnya relatif. Hal yang paling penting anggarannya digunakan secara tepat dan bermanfaat.

Baca juga: Pendamping Ditambah karena Banyaknya Pendaftar OK OCE

"Buat kami yang penting tepat guna, tepat manfaat. Karena bisa saja angkanya besar, triliunan, tapi tidak tepat guna, tepat manfaat, sangat disayangkan," ujar Sandiaga.

Adapun, penambahan insentif dan pendamping OK OCE ini karena animo masyarakat yang ingin bergabung dengan program itu sangat tinggi. Sandiaga mengatakan, saat ini sudah ada 37.500 orang yang menjadi anggota OK OCE.

Dia memprediksi, dua pekan lagi target anggota OK OCE sebanyak 45.000 akan terwujud. "Berarti belum 12 bulan, tapi 8 bulan sudah berhasil capai target 1 tahun," kata Sandiaga.

Kompas TV Beredarnya video dugaan pungli di kawasan Thamrin City Jakarta ditanggapi oleh Wakil Gubernur Dki Jakarta Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com