Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Bocah yang Terkena Lemparan Batu di Depok Sudah Membaik

Kompas.com - 19/06/2018, 14:35 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - RA (9), bocah yang terkena lemparan batu oleh orang tak dikenal menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur. Keluarga RA (9), Ayunda mengatakan, kondisi RA kini sudah membaik. 


"Kondisi sudah tidak separah kemarin, sudah sadar juga. Insya Allah hari ini Raffa bisa keluar dari ruang perawatan," ujar Ayunda saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/6/2018).

Ayunda mengatakan, saat pertama kali dibawa ke rumah sakit, wajah RA mengalami pembengkakan dan harus dilakukan operasi.

Saat ini, RA telah bisa berkomunikasi dengan kedua orangtuanya. Namun, karena kondisi wajahnya, RA masih harus mendapatkan asupan makanan dari saluran infus.

Baca juga: Kena Lemparan Batu Orang Tak Dikenal, Bocah di Depok Luka Parah

"Dulu bengkak, sekarang sudah kempis enggak separah kemarin. Sekarang sudah bisa ngomong, sudah bisa duduk. Dia anaknya kuat," ujar Ayunda.

RA (9), menderita luka serius di wajahnya setelah terkena lemparan batu oleh orang tak dikenal saat melintas di Jalan Juanda, Depok, Jumat (15/6/2018).

Dari keterangan ayah RA, Hendy Permana, kejadian tersebut terjadi pukul 22.00 saat dia, istrinya, dan RA, melintas menggunakan sepeda motor Honda Vario bernopol B-6227-ZIA menuju arah Margonda.

Saat melintas, dari arah sebelah kiri Hendy melihat seorang laki-laki dengan ciri perawakan sedang berusia sekitar 43 tahun tiba-tiba mengambil conblock dan langsung melempar Hendy dan keluarganya.

Lemparan itu mengenai wajah RA. RA dibawa ke rumah sakit karena mengalami pendarahan dan pembengkakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com