Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mudik Neraka" yang Pantik Saling Lapor Mahasiswa dan Habiburokhman

Kompas.com - 22/06/2018, 11:12 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Gerindra Habiburokhman menyebut arus mudik di ruas jalan menuju Pelabuhan Merak pada 13 Juni lalu sebagai "mudik neraka".

Menurut dia, dari keterangan sopir pribadinya, perlu waktu berjam-jam untuk melalui ruas jalan tersebut.

Namun, hal tersebut dibantah oleh seorang mahasiswa bernama Danick Danoko. Danick mengaku, tak merasakan kemacetan seperti yang diucapkan Habiburokhman.

"Jadi, saya laporkan ini atas dasar karena saya mahasiswa yang kebetulan lewat situ untuk antar teman saya yang mau pulang ke Lampung. Terus, di situ setelah saya nganter teman saya, saya balik lagi ke rumah. Nah, dalam perjalanan itu saya tidak menemukan kemacetan yang parah. Macet hanya di exit tol dan di antrean menuju masuk ke kapal," papar Danick, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (21/6/2018).

Baca juga: Habiburokhman Dilaporkan Seorang Mahasiswa karena Sebut Mudik Neraka

Ia mengatakan, berdasarkan kondisi yang ia lihat sendiri, maka ia menduga ujaran politisi tersebut tak benar adanya.

Ia kemudian melaporkan Habibirokhman ke Polda Metro Jaya dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian bermuatan permusuhan dan SARA dan atau pencemaran nama baik melalui media elektronik, pada Rabu (20/6/2018).

Habiburokhman lapor balik

Habiburokhman melaporkan balik Danick ke Bareskrim Polri, pada Kamis (21/6/2018).

Saat melaporkan mahasiswa tersebut, ia membawa barang bukti berupa pemberitaan dari enam media online.

"Saya bawa print out berita dari enam media online yang terpercaya. Dan ada juga bentuk soft-nya saya simpan dalam flashdisk," ujar Habiburokhman, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/6/2018).

Baca juga: Dilaporkan karena Sebut Mudik Neraka, Begini Tanggapan Habiburokhman

Ia mengatakan, berita-berita tersebut berisi tentang kemacetan jalan menuju Pelabuhan Merak pada 13 Juni 2018.

Tak hanya itu, dalam laporannya di Bareskrim Mabes Polri, Habiburokhman juga membawa barang bukti lain berupa percakapannya dengan sopir pribadinya yang mengalami langsung kemacetan tersebut.

Menurut dia, meski tak mengalami langsung kemacetan tersebut, informasi-informasi yang ia dengar dan lihat dari media atau orang lain yang mengalami langsung sudah dapat menggambarkan kemacetan tersebut.

Baca juga: Bawa Bukti soal Mudik Neraka, Habiburokhman Laporkan Balik Seorang Mahasiswa ke Polisi

"Nah, Cristiano Ronaldo bikin tiga gol lawan Spanyol, apa kita harus ke Rusia? Ya, kalau untuk mengatakan itu, apa kita harus ke Rusia?" kata dia, mengandaikan.

Dilaporkan balik oleh Habiburokhman, Danick menggandeng Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi sebagai kuasa hukumnya.

Hingga kini, laporan keduanya masih diproses oleh aparat berwajib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com