Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub "Blacklist" Sopir Angkot yang Sekongkol dengan Copet hingga Tewaskan Penumpang

Kompas.com - 26/06/2018, 14:33 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta memberikan sanksi tegas kepada sopir angkot M30 rute Tanjung Priok-Pulogadung yang diduga bersekongkol dengan pencopet di Jakarta Utara, Senin (25/6/2018).

Akibat persekongkolan tersebut, seorang penumpang tewas setelah lompat dari mikrolet

"Kami akan mencabut izin trayek untuk angkot tersebut dan juga mem-blacklist sopir yang bersangkutan. Tidak usah pakai menunggu, langsung saja," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah kepada Kompas.com di Hotel Harris, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2018).

Baca juga: Pengakuan Sopir Angkot soal Rencana Penodongan yang Tewaskan Penumpang

Dinas Perhubungan akan melarang sopir tersebut untuk menjadi sopir angkot lainnya.

"Jadi dia (sopir) itu tidak boleh lagi menjadi sopir angkot untuk operator mana pun," katanya

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan para penumpang angkot, Andri meminta semua operator bergabung ke OK-Otrip.

Baca juga: Saat Asih Terjatuh hingga Tewas, Sopir Angkot Kabur Bersama Pelaku Penodongan

Dengan demikian, para operator atau pengusaha angkot bisa dipantau dan secara otomatis dapat menjamin keselamatan para penumpang.

"Kalau OK-Otrip itu kendaraanya baru, punya CCTV, ada GPS sehingga kami bisa kontrol dan pantau. Kalau kami hanya andalkan petugas itu tidak menjamin karena armada angkot itu jumlahnya sangat-sangat banyak," ujar Andri. 

Seperti diketahui, Asih Sukarsih nekat melompat dari angkot M30 yang ditumpanginya di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Sabtu (23/6/2018).

Baca juga: Dishub Punya Program Sertifikasi Sopir Angkot untuk Tingkatkan Profesionalisme

Warga Rawa Badak, Jakarta Utara tersebut ketakutan dengan copet yang berada di dalam satu angkot bersamanya.

Kapolsek Koja Kompol Efendi menjelaskan adanya dugaan kerja sama antara sopir angkot dengan pencopet yang membuat Asih melompat dan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com