JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, pembangunan Waduk Lebak Bulus terkendala masalah pembebasan lahan.
"Dari total sekitar hampir 3 hektar, sekarang tinggal 1 hektar lagi. Tinggal 16 bidang lagi yang belum terbayar," kata Teguh, Jumat (29/6/2018).
Teguh mengaku, sejak 2016 sudah mempercepat pembebasan lahan. Ia berkali-kali berkunjung mendekati warga pemilik lahan.
"Warga yang merasa memiliki tanah di situ belum menyerahkan berkasnya kepada kami. Jadi, bukan kami menunda, anggaran ada," ujar Teguh.
Baca juga: Sandiaga Sebut Waduk Lebak Bulus Sudah Direncanakan Sejak Era Sutiyoso
Dinas Sumber Daya Air hanya memagari area Waduk Lebak Bulus yang sudah dibebaskan. Ia menyayangkan mangkraknya pembangunan waduk, mengundang bangunan liar dan sampah warga.
Teguh berharap, pembebasan lahan bisa segera dilakukan. Jika jadi, waduk akan mengurang banjir di kawasan sekitarnya yang biasa diluapi Kali Grogol dan Kali Pesanggrahan.
"Ada juga masterplan di situ ada dibangun rumah DP 0. Dan itu kalau dilihat sangat strategis, tapi tidak mengurangi hakekat waduk di situ," ujar dia.
Baca juga: Saran Sandiaga untuk Anies dalam Membahas Waduk Lebak Bulus
Rencana pembangunan Waduk Lebak Bulus telah bergulir sejak tahun 2016. Pembangunan dilakukan untuk mencegah banjir masuk kawasan Lebak Bulus.
Mangkraknya pembangunan ini disorot ketika warga Lebak Bulus yang bersilaturahim dengan Gubernur DKI Anies Baswedan meminta agar pembangunan waduk dilanjutkan.