Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat GBRP, Ojek "Online" Bersihkan Ranjau Paku Sejauh 1 Km Setiap Hari

Kompas.com - 29/06/2018, 22:20 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para driver ojek online yang tergabung dalam Gerakan Bersih Ranjau Paku (GBRP) rutin menyisir ranjau paku di jalan. 

Setiap hari, setidaknya mereka melakukan penyisiran selama 10-15 menit sejauh 1 kilometer.

"Di mana kita nge-bid, terus ada informasi tempat rawan ranjau paku, kita akan melakukan penyisiran selama 10-15 menit. Jadi kita parkir motor dulu, lalu menyisir kurang lebih sejauh satu kilometer lah," ujar pendiri GBRP Deni Pamungkas, Jumat (29/6/2018).

Deni Pamungkas mengatakan, tidak ada jadwal pasti kapan para driver ojek online harus melakukan penyisiran. Penyisiran bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja tergantung informasi dari grup WhatsApp.

Deni mengatakan, para driver selalu membawa alat pembersih ranjau paku selama bekerja.

"Satu orang ya punya satu alat buat bersihin ranjau paku," tambahnya.

Baca juga: Jalan Gatot Subroto Dinilai Rawan Ranjau Paku

Setelah melakukan penyisiran, para driver biasanya bersembunyi di tempat tertentu agar mereka bisa mengawasi apakah penyebar ranjau paku akan melakukan aksinya kembali.

"Kita selalu istirahat sambil ngumpet untuk monitoring. Pernah pas kita lagi istirahat, kita lihat satu orang depan JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Gedung MPR RI, lagi nyebar paku lagi," ungkap Deni.

Namun, Deni mengatakan bahwa ia bersama rekan ojek online lainnya tidak dapat menangkap penyebar ranjau paku karena tidak adanya barang bukti.

Baca juga: Ditemukan Ratusan Ranjau Paku di Kawasan Grogol

Oleh karena itu, Deni berharap kepolisian dan pemerintah menaruh perhatian lebih pada kasus ranjau paku karena hal ini bisa membahayakan nyawa manusia.

GBRP yang digagas Deni Pamungkas bersama rekan ojek online lainnya berdiri sejak 8 Juli 2016. Saat ini, GBRP telah memiliki sekitar 80 anggota yang bertugas monitoring daerah yang terkena ranjau paku dan 15 anggota yang melakukan penyisiran ranjau paku.

Kompas TV Waspada Ranjau Paku di Ban Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com