Perawatan patung
Puluhan tahun berdiri kokoh, patung ini membutuhkan perawatan. Pada 2013, Konservasi Cagar Budaya DKI memutuskan untuk melakukan perawatan patung.
Dengan hati-hati, kondisi patung dicek dari ujung kepala hingga kaki. Uniknya, tak ada satupun sompelan atau bagian patung yang rusak, bahkan hilang.
Hanya karat yang menyelimuti sebagian dari tubuh patung. Sukardi mengatakan, karat dihasilkan dari polusi udara yang terjadi di sekitar Bundarai HI.
Maklum saja, Bundaran HI sekarang merupakan salah satu kawasan dengan mobilitas kendaraan tertinggi di Jakarta. Di kawasan ini, hotel mewah, pusat perbelanjaan kelas atas, dan perkantoran berdiri.
Baca juga: Kota Tua Bukan Hanya Taman Fatahillah
"Polusi sangat mempengaruhi, paling tinggi tingkat polusi sepertinya akan mempercepat terjadinya penurunan kualitas patung," ujar Sukardi.
Pembersihan karat dilakukan menggunakan air murni, yang bebas dari unsur garam. Setelah itu, patung kembali dilapisi dengan bahan kimia yang aman untuk memperpanjang usia patung.
Butuh dua pekan untuk membersihkan patung dengan anggaran perawatan yang dikeluarkan mencapai Rp 200 juta. Patung akan kembali diperiksa dalam kurun waktu lima tahun sekali.
Namun, perawatan bisa saja sewaktu-waktu dilakukan melihat situasi dan kondisi.
"Idealnya lima tahun, kemudian kita perlu perawatan lagi. Kami enggak bisa menetapkan langkah-langkah yang sama karena kita belum ngecek lagi kondisi terbarunya sekarang, apakah perawatan yang dulu sama dengan sekarang, kami harus cek lagi," ujar Sukardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.