Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napak Tilas Lapangan Banteng...

Kompas.com - 05/06/2018, 05:00 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lapangan Banteng yang terletak di Kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta, dari tahun ke tahun.

Di tengah kemegahan yang dihimpit beberapa bangunan sejarah lainnya, seperti Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal, ada banyak cerita dari lapangan yang memiliki luas 5,2 hektar tersebut.

Jauh sebelum terpampang patung Pembebasan Irian Barat yang kini jadi ikon utama, sebelumnya pernah ada patung singa di lapangan tersebut.

Lapangan ini juga punya cerita kenapa akhirnya dinamai sebagai Lapangan Banteng.

Menurut catatan dari berbagai sumber, Lapangan Banteng sudah berganti nama hingga beberapa kali.

Pada era kolonial Belanda, lapangan ini bernama "Waterlooplein". Namun, pada masa itu, lapangan ini lebih dikenal dengan sebutan Lapangan Singa.

Nama itu dipilih karena dahulu di tengahnya terpancang tugu peringatan kemenangan pertempuran Waterloo, dengan patung singa di atasnya.

Baca juga: Promosi Asian Games, Sandiaga Ingin Gelar Dinner Bareng Warga di Lapangan Banteng

Pertempuran Waterloo merupakan perang terakhir Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte, pada 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo, sekitar 15 kilometer ke arah selatan Brussels, ibu kota Belgia. 

Napoleon kalah melawan pasukan sekutu Inggris, Belanda, dan Jerman. Dalam sejarahnya, lapangan tersebut kerap beralih fungsi seiring dengan pergantian kepemilikan.

Bahkan, pernah menjadi terminal angkutan kota (angkot) yang melayani beragam jurusan di Ibu Kota, seperti Cililitan, Blok M, Priok, dan Grogol dengan bus asal Bulgaria bernama Robur.

Dibalik Kemegahan Lapangan Banteng, Minggu (3/6/2018)STANLY RAVEL Dibalik Kemegahan Lapangan Banteng, Minggu (3/6/2018)

Lapangan parade militer

Menilik buku "Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe" garapan Alwi Shahab, Lapangan Banteng dulunya kerap dijadikan area latihan militer pada masa Gubernur VOC Herman William Daendels.

Saat Daendels menjabat, ia memang mendapat tugas untuk membangun area tersebut sebagai pusat pertahanan militer di tanah Jawa.

Dengan banyaknya aktivitas militer, termasuk munculnya asrama militer, maka lapangan itu juga kerap dijadikan ajang parade militer. Bahkan, hari ABRI dulu sempat diadakan di sana.

Banteng simbol semangat nasionalis

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com