Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Tas Banjir Untung Jelang Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 11/07/2018, 05:54 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut tahun ajaran baru 2018/2019, siswa-siswi tentu membutuhkan perlengkapan sekolah.

Karenanya, momen ini biasanya identik dengan tradisi di mana orangtua pergi membelikan perlengkapan sekolah baru demi kebutuhan sang anak.

Pantauan Kompas.com  Selasa (10/7/2018), menjelang masuk ajaran baru atau kurang dari sepekan berakhirnya liburan sekolah, terlihat perlengkapan sekolah seperti tas dan lainnya ramai diserbu pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.

Baca juga: Jelang Tahun Ajaran Baru, Toko Seragam Sekolah di Jatinegara Diserbu Pembeli

Para orangtua nampak memilih tas sekolah mana yang cocok untuk anaknya. Ada juga yang sedang lakukan penawaran harga, atau mencentangkan daftar belanjaannya.

“Yuk, itu masukin ke karung 5 lusin tasnya,” ucap Ari (35), salah penjual tas di pasar tersebut, Selasa.

Ari mengatakan, pembeli saat tahun ajaran baru meningkat dari biasanya. Warga biasanya mulai ramai membeli perlengkapan sekolah sejak setelah Lebaran.

“Setelah Lebaran memang sudah ramai, yang biasa beli cuma 5 paling banyak sekarang bisa sampai 20 orang kalau lagi ramai,” ucap Ari.

Ari mengatakan, tas model ransel yang memiliki kantong tempat minum di kiri dan kanan, kuat, dan banyak tempat penyimpanan barangnya, paling banyak diminati pembeli.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Sekolah Wajib Terapkan Kurikulum 2013

“Biasanya yang paling laku itu merk Alto, soalnya dia kuat terus ada warna yang bervariasinya,” ucap dia.

Ari menyebut, omzet keuntungan yang dia dapat bisa mencapai 100 persen, dari yang biasanya hanya setengah.

“Hari-hari biasa mah untungnya cuma Rp 3 juta paling banyak, kalau lagi ajaran baru bisa sampai 20 jutaan Mbak, keuntungannya,” ucap Ari.

Selain pembeli perorangan, pelanggannya juga banyak dari pedagang kaki lima dan toko seragam pasar.

Baca juga: Jelang Tahun Ajaran Baru, Ini 5 Tips Memilih TK untuk Anak

“Banyak yang beli soalnya, untuk dijualin lagi sama pedagang kaki lima, ada yang buat di toko dan eceran adalah beberapa,” kata dia.

Harga tas dijual mulai dari Rp 11.000 per ecer atau Rp 132.000 selusin, untuk tas anak-anak yang bahan agak tipis. Sedangkan merek lain harganya mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 80.000 untuk tas ukuran dewasa.

“Biasanya mereka dapat harga dari sini, sudah dijual dengan keuntungan mereka Rp 10.000 atau Rp 15.000 lebih besar dari harga yang didapat di sini,” ujar dia.

Kompas TV Meski tahun ajaran baru sudah dimulai, sejumlah sekolah di daerah masih kekurangan siswa. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com