JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta warga tak perlu khawatir dengan krisis lahan makam Eyang terjadi di DKI. Sandiaga mengatakan, pihaknya masih terus akan menambah persediaan lahan makam.
"Kami sampaikan kepada masyarakat untuk tidak khawatir, kami akan pastikan sediakan lahan," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).
Menurut Sandiaga, penambahan lahan masih memungkinkan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Sayangnya di TPU besar yang jadi favorit, penambahan lahan sudah tidak memungkinkan.
"Memang pada tempat-tempat favorit seperti Karet Bivak itu sudah habis lahannya dan kita tidak mungkin lagi untuk menambah," ujar Sandiaga.
Baca juga: Sistem Online Tak Selesaikan Masalah Sulitnya Mencari Lahan Makam di Jakarta
Ia mengatakan, untuk saat ini, masyarakat bisa melakukan sistem tumpang makam untuk mengatasi keterbatasan lahan.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, memprediksi, Jakarta terancam krisis lahan makam 1,5 tahun lagi atau pada 2019. Nirwono mengungkapkan, lebih kurang 100 jenazah dimakamkan di Jakarta setiap hari.
Pemprov DKI Jakarta sejak era Gubernur DKI Ali Sadikin menargetkan ada 794,83 hektar lahan makam di Jakarta hingga 2035. Dari target itu, Dinas Kehutanan DKI sudah membebaskan 611,59 hektar lahan hingga akhir 2017. Itu berarti masih ada 183,24 hektar yang belum dibebaskan atau belum tersedia.
Dari 611,59 hektar lahan makam yang sudah dibebaskan, 60 persen di antaranya atau 365,13 hektar sudah dipakai. Sementara itu, lahan yang siap pakai seluas 38,3 hektar dan sisanya, 208,16 hektar, belum siap pakai.
Baca juga: DKI Kesulitan Penuhi Target Pembebasan Lahan Makam Tiap Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.