Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta dari Ledakan akibat Kebocoran Gas di Ruko Grand Wijaya yang seperti Bom

Kompas.com - 13/07/2018, 08:27 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga dihebohkan dengan adanya ledakan di Ruko Grand Wijaya Center, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (12/7/2018) pagi. Ledakan itu terdengar cukup keras dan kuat.

Unit Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polda Metro Jaya pun diturunkan untuk menyisir lokasi ledakan itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan Unit Jibom, polisi memastikan sumber ledakan itu bukan berasal dari bom, melainkan disebabkan kebocoran gas pada bagian regulator.

"Dipastikan bukan karena bom," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, di lokasi ledakan, Kamis.

Baca juga: Ledakan di Ruko Grand Wijaya, 2 Orang Luka-luka

Berikut empat fakta yang dirangkum Kompas.com dari kejadian tersebut;

1. Dua orang luka

Dua orang mengalami luka-luka dalam peristiwa ledakan itu. Mereka terkena pecahan kaca.

Kedua korban adalah pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di area tersebut. "Yang luka ringan kena pecahan kaca itu dua pedagang kaki lima yang memang aktivitasnya di depan situ," kata Indra.

Menurut Indra, kedua korban tidak harus dirawat di rumah sakit. Mereka hanya diobati pada bagian yang terluka.

2. Ruko dan mobil rusak

Ledakan yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB itu menyebabkan sebelas ruko rusak.

Ruko konsultan properti mengalami kerusakan paling parah karena ledakan gas berasal dari ruko tersebut. Pintu dan kerangka ruko ambrol, kaca-kaca pecah.

"Setelah kita analisa, ternyata ada 11 ruko yang terkena kerusakan akibat ledakan itu," tutur Indra.

Selain ruko yang jadi sumber ledakan, ada 10 ruko di sekitarnya juga ikut rusak. Kerusakan itu tampak pada kaca-kaca yang pecah.

Baca juga: 11 Ruko di Grand Wijaya Rusak akibat Ledakan, Paling Parah di Sumber Ledakan

Pecahan kaca, triplek, kerangka ruko, hingga kertas berserakan di sekitar lokasi ledakan.

Selain ruko, Indra menyebut ada sebuah mobil yang ikut rusak. Mobil itu diparkir di sekitar lokasi ledakan.

"Satu mobil Grand Livina juga yang memang parkir dan berhadapan dengan ruko tersebut yang rusak," ujar Indra.

Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye dan petugas Dinas Lingkungan Hidup membersihkan pecahan-pecahan kaca di lokasi ledakan Ruko Grand Wijaya Center, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye dan petugas Dinas Lingkungan Hidup membersihkan pecahan-pecahan kaca di lokasi ledakan Ruko Grand Wijaya Center, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/7/2018).

3. Penyebab kuatnya ledakan

Indra menyampaikan, ledakan di Ruko Grand Wijaya Center mulanya berasal dari tabung gas 12 kilogram yang bocor di lantai 1 ruko konsultan properti.

Kebocoran itu diperkirakan terjadi pada Rabu (11/7/2018) malam. Karena berada di ruangan tertutup, gas itu terkonsentrasi di ruangan tersebut.

Ledakan kemudian terjadi karena ada percikan api kecil dari saklar atau colokan di ruangan tersebut.

Baca juga: Ledakan di Ruko Grand Wijaya Cukup Kuat, Begini Kronologinya

"Analisa awal ya memang gas terakumulasi karena tempat tertutup, karena sudah cukup lama, dipicu dikit langsung ledakan bisa kuat," kata Indra.

4. Ledakan seperti bom 

Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik (Balmetfor Puslabfor) Mabes Polri Kombes Ulung Kanjaya mengatakan, ledakan itu seperti ledakan bom.

Ledakan seperti bom itu berasal dari kebocoran gas yang bertemu percikan api dari colokan dispenser.

"Gas itu kalau sudah mengisi satu ruangan, kalau terpicu dengan api itu meledaknya seperti bom. Jadi, ruangan itu di sini, kan, sekitar 4,5x8 meter, kalau terisi (gas) itu, ya, dahsyat seperti ini, bisa memecahkan sekitarnya," ujar Ulung, seusai olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ulung mengungkapkan, kebocoran gas diduga terjadi pada sambungan regulator dengan kompor, bukan tabung gas. Tabung gas 12 kilogram itu tetap utuh atau tidak pecah.

Namun, untuk memastikannya, Puslabfor menyita tabung gas beserta regulatornya untuk diuji lab. Gas yang bocor, kata Ulung, mulanya memenuhi dapur berukuran kecil tanpa ventilasi di ruko konsultan properti.

Baca juga: Puslabfor Sebut Ledakan di Ruko Grand Wijaya seperti Ledakan Bom

Colokan listrik dispenser di dapur kemudian mengeluarkan percikan api. "Gas itu kalau bocor jaraknya sekitar satu meter tingginya. Jadi, kalau ada sumber listrik yang bahaya kalau di dapur, itu bisa menyebabkan ledakan," kata dia.

Berdasarkan hasil olah TKP, Ulung menyebut gas itu tidak keluar semua dari tabungnya. Tabung gas 12 kilogram itu masih berat saat diangkat.

"Tabungnya sih enggak bocor, karena itu yang 12 kilogram ternyata kami angkat masih berat, kemungkinan yang keluar enggak banyak. Walaupun cuma keluar misalnya 1 kilogram, bisa menyebabkan ledakan yang dahsyat," ucap Ulung. 

Kompas TV Pasca-ledakan Ruko Grand Wijaya Center aktivitas perkantoran ditiadakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com