Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pedagang Telur Gulung, Nasi Padang, hingga Cilok Mengakali Naiknya Harga Telur

Kompas.com - 13/07/2018, 15:46 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga telur ayam dikeluhkan warga, khususnya pedagang makanan yang menggunakan telur sebagai bahan pokok dagangan mereka.

Salah satunya adalah Agus (27), penjual telur gulung di depan Puskesmas Tambora, Jakarta Barat.

Agus mengurangi jumlah telur yang ia gunakan untuk membuat satu tusuk telur gulung setelah harga telur melejit dalam sepekan terakhir.

Biasanya, Agus memakai 2 telur untuk satu adonan yang bisa dibuat menjadi 10 tusuk telur gulung.

Namun, karena harga telur melejit, ia hanya menggunakan 1 telur untuk satu adonan.

"Kayaknya dari minggu lalu mulai naiknya mbak. Kemarin saya beli harganya sudah Rp 29.000. Kalau sudah naik begini ya pintar-pinternya saya mengatur bahan pembuatannya saja mbak," kata Agus saat ditemui Kompas.com, Jumat (13/7/2018).

Baca juga: Harga Telur Melejit, Konsumen Mengeluh

Untuk satu tusuk telur gulung, Agus menjualnya dengan harga Rp 1.000. Menurut dia, tidak mudah menaikkan harga satu tusuk telur gulung.

Ia lebih memilih mengurangi penggunaan telur dibandingkan menaikkan harga. "Kalau saya naikin harga satu tusuknya, ya semua kabur ke penjual yang lain mbak," ucap Agus.

Ia pun berharap harga telur bisa kembali stabil sehingga tidak berdampak pada penjualan telur gulungnya.

"Biasanya kan naik pas Lebaran, eh ini naik sesudah Lebaran. Kalau bisa ya cepet turun sih, kan kalau dikurangin bahan telurnya kan enggak enak juga ke rasanya mbak," kata Agus.

Sementara itu, penjual nasi padang di sekitar Pasar Angke, Halimah (50), mengaku terbiasa dengan lonjakan harga kebutuhan pokok.

Ia mengaku berjualan nasi padang selama 10 tahun. "Tetapi yang bikin heran kenapa naiknya tuh pas setelah lebaran," ujar Halimah, Jumat (13/7/2018).

Kendati demikian, seperti Agus, Halimah mengakali kenaikan harga telur ini dengan mengurangi porsi makanannya.

"Kalau ada yang mau beli nasi sama telur, ya sudah saya kurangi porsi nasinya," kata Halimah.

Biasanya, Halimah menjual dua telur balado tanpa nasi seharga Rp 6.000. Namun, harga 2 telur ia naikkan menjadi Rp 8.000 apabila pelanggan membeli tanpa nasi.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com