Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Napi LP Cipinang yang Kendalikan Narkoba dari Penjara

Kompas.com - 20/07/2018, 20:58 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comNapi di LP Cipinang berinisial AS, terlibat dalam penyelundupan ekstasi asal Prancis. Dalam kasus ini, dia diduga berperan sebagai pengendali distribusi narkoba tersebut melalui sambungan telpon. 

Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Donny Alexander mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki bagaimana AS bisa mendapatkan akses untuk berkomunikasi dengan 'dunia luar'.

Baca juga: Berkomplot dengan Napi, Remaja 17 Tahun Selundupkan Ekstasi Asal Perancis

"Kalau masalah dari mana mereka mendapatkan telepon, mungkin juga melibatkan orang luar. Mungkin dari yang bertamu juga bisa. Makanya, ini kami masih dalam proses pengembangan," ujar Donny, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/7/2018).

Dalam sejumlah kasus, napi terlibat dalam proses peredaran narkoba sudah kerap terjadi. Pihaknya telah mendapatkan perintah dari Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak, termasuk dengan pihak lapas.

"Kami juga sudah diperintahkan Direktur untuk meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait dari pihak bea cukai, lapas, untuk bisa buatkan sinergitas yang baik. Ini kami sudah lakukan tahapan-tahapan ini," tutur dia.

Baca juga: Jual Narkoba, Bapak dan Anak Berakhir di Bui

Ia berharap, dengan adanya koordinasi ini, pengungkapan kasus peredaran narkoba yang melibatkan napi dapat dihentikan, bahkan dicegah. 

"Buktinya, dengan tahapan penangkapan (pengedar narkoba jaringan Nigeria) yang kami amankan dan tersangka pertama menyebutkan distribusi narkoba dikendalikan napi, kami langsung hubungi teman-teman lapas dan langsung direspon aktif dan membantu proses penyelidikan," papar dia. 

Kompas TV Oknum berinisial HRD ditangkap saat pesta sabu di kediamannya, Bumi Harta Way Kandis, Tanjung Senang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com