JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang belum mengetahui tentang transaksi tiket kertas yang berlaku Senin (23/7/2018) pagi.
Pantauan Kompas.com di Stasiun Bekasi pukul 10.00 WIB, sejumlah penumpang kebingungan dan bertanya pada petugas stasiun.
Petugas stasiun pun menjelaskan perihal sistem pembaruan dan perbaikan sistem e-ticketing dengan sabar kepada para penumpang.
Salah satu penumpang bernama Mustofa (50) yang akan berangkat menuju Stasiun Jatinegara tampak kebingungan karena mesin tapping saat memasuki stasiun tidak berfungsi.
"Kok enggak bisa ya, Pak? Sejak kapan enggak bisa ya, Pak?" tanya Mustofa pada satu petugas Stasiun Bekasi.
Ia mengaku tidak mengetahui informasi mengenai perbaikan sistem e-ticketing.
Baca juga: PT KCI Amankan Dua Calo Tiket KRL di Stasiun Depok
"Saya enggak tahu. Pantes saja kok pada antre. Setelah saya tanya petugas, ternyata saya harus beli tiket Rp 3.000," kata Mustofa kepada Kompas.com.
Ia mengatakan, sistem tiket kertas yang diberlakukan hari ini mengingatkan pada perjalanan kereta zaman dulu.
"Kayak balik ke zaman dulu pakai tiket kertas lagi. Ini sampai kapan pun saya enggak tau," terang Mustofa.
Kondisi serupa juga dialami Abdul (49), penumpang KRL jurusan Stasiun Rawa Buntu. Ia mengaku baru mengetahui perihal tiket kertas setelah mendengar informasi dari pengeras suara.
Baca juga: Mau Naik Kereta Mesti Antre Tiket Kertas, Ini Sih Balik ke Zaman Dulu
"Saya emang biasa berangkat jam segini biar enggak terlalu ramai pas masuk kereta. Saya baru tau kalau sistemnya rusak setelah dengar dari suara itu," kata Abdul.
Ia berharap perbaikan sistem tiket KRL secepatnya normal kembali sehingga tidak membuat penumpang kebingungan.
"Cepet normal lah. Pas tanya sampai kapan, petugas juga jawab enggak tahu. Kan kasihan banyak yang bingung, pakai tiket kertas ini sama kayak zaman dulu pas naik kereta sampai atap itu," tutur Abdul.
Seorang penumpang paruh baya bernama Hasanah (55) juga menuturkan bahwa ia baru mengetahui tentang transaksi tiket kertas saat ia telah sampai di Stasiun Bekasi.
"Saya baru aja tau pas baru sampai stasiun. Padahal saya baru top-up flazz," kata Hasanah.
Ia berharap mesin tapping dapat digunakan kembali secepatnya sehingga ia tidak perlu antre membeli tiket kertas.
"Cepat normal lagi lah harapannya biar saya langsung tap aja. Kalau harus antre kan butuh waktu lebih lama lagi," terang Hasanah.
Baca juga: Marah-marah, Penumpang KRL Pertanyakan Sampai Kapan Pakai Tiket Kertas
Seperti diketahui bahwa selama pembaruan dan perbaikan sistem e-ticketing, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan pembelian tiket kertas seharga Rp. 3000 untuk semua tujuan mulai Senin (23/7/2018).
VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/7/2018) menyatakan bahwa transaksi dengan tiket kertas dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.
Pengguna KRL, lanjut dia, dapat membeli tiket kertas di loket-loket yang tersedia di stasiun maupun pada petugas stasiun di luar loket.
"Satu tiket kertas hanya dapat digunakan satu orang pengguna KRL untuk satu kali perjalanan. Setelah tiket dibeli, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan sebagai tanda bukti perjalanan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.