Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Kuat Naik JPO, Pelican Crossing Sangat Berguna"

Kompas.com - 31/07/2018, 12:14 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Adanya Pedestrian light controlled crossing atau pelican crossing di depan halte Plaza Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, ditanggapi beragam oleh warga Jakarta.

Salah satu karyawan Mall Plaza Indonesia, Silvy, mengatakan, keberadaan pelican crossing membantu pengguna jalan yang merasa kesulitan untuk naik ke jembatan penyebrangan orang (JPO).

"Membantu sih, apalagi saya, kan, sudah enggak kuat naik-naik JPO karena saya baru mengalami kecelakaan. Jadi sangat berguna," kata Silvy kepada Kompas.com, Selasa (31/7/2018).

Silvy mengatakan, keberadaan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta di lokasi pelican crossing juga membantu menertibkan pengendara motor dan mobil yang masih melanggar aturan.

Baca juga: Pemprov DKI Disarankan Tambah Garis Kejut Sebelum Area Pelican Crossing

"Ini kan masih baru ya, kadang ada pengendara yang suka nerobos. Kan bahaya ya. Makanya dishub ini sangat membantu," ujar Silvy.

Tombol pelican crossing di Bundaran HI, Senin (30/7/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Tombol pelican crossing di Bundaran HI, Senin (30/7/2018).

Lily, karyawan swasta lainnya, juga mengatakan, pelican crossing membantu penyandang disabilitas.

"Menurut saya, ini sangat bagus ya. Penyandang disabilitas enggak perlu takut lagi buat nyeberang," kata Lily.

Namun, ia mengharap masyarakat membantu menjaga fasilitas pelican crossing dan mematuhi aturan lalu lintas.

"Kalau bisa dijaga bersama, jangan nerobos, apalagi kalau lampunya sudah merah. Kita patuhi bersamalah aturan lalu lintas biar sama-sama enak, enggak ada kecelakaan," ujar Lily.

Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Akan Somasi Anies jika Pelican Crossing Hanya Sementara

Pendapat berbeda diungkapkan Dimas, karyawan yang bekerja di Wisma Nusantara, Jalan MH Thamrin.

Ia mengeluhkan harus berjalan sedikit jauh untuk sampai ke kantornya.

"Dulu kan turun langsung masuk kantor saja tuh. Nah sekarang enggak, harus jalan lagi gitu. Jalan dikit saja sih," tutur Dimas.

Warga sudah bisa menyebrang di pelican crossing Bundaran HI, Senin (30/7/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Warga sudah bisa menyebrang di pelican crossing Bundaran HI, Senin (30/7/2018).

Ia menambahkan, pembongkaran JPO membuat suasana sekitar Bundaran HI menjadi lebih panas.

"Makin panaslah. Kalau dulu bisa nyebrang, tapi kan adem tuh kalau naik JPO," kata Dimas.

Baca juga: Rambu Pelican Crossing Bundaran HI Sudah Berfungsi, Pengendara Diminta Tak Terobos jalan

Pantauan Kompas.com pada Selasa pagi, petugas Dishub DKI Jakarta terlihat mengatur lalu lintas dan membantu para penyebrang menggunakan pelican crossing.

Seperti diketahui, pembongkaran JPO Bundaran HI dilakukan mulai 30 Juli hingga 2 Agustus 2018.

Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan pelican crossing di depan Halte Plaza Indonesia untuk warga yang hendak menyeberang.

Kompas TV Alasannya, JPO tersebut dianggap menghalangi pandangan ke patung Selamat Datang. Pasalnya, patung Selamat Datang jadi simbol penyambut peserta Asian Games 2018. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com