Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firasat Tak Enak Dirasakan Mertua Sopir Taksi Online yang Tewas di Sumedang

Kompas.com - 03/08/2018, 20:42 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Firasat tidak enak dirasakan Maryati Rajab, mertua Soeharto, sopir taksi online yang ditemukan tewas di lahan Perhutani, Sumedang, Jawa Barat.

"Senin malam saya sudah punya perasaan enggak enak, saya suruh anak saya, istrinya (Soeharto), itu pulang kerja suruh izin, akhirnya dia pulang," kata Maryati kepada Kompas.com, Jumat (03/08/2018).

Maryati menyampaikan, dua hari sebelum kejadian menyedihkan itu, ia mengalami mimpi yang membekas di benaknya.

"Saya sudah dua malam ini mimpi shalat bareng ulama-ulama berjubah putih. Saya juga bingung, tetapi dua malam sebelum kejadian saya mimpi itu," ujar Maryati.

Baca juga: Sebelum Tewas, Sopir Taksi Online yang Tewas di Sumedang Niat Berkurban

Lalu, pada Senin (30/07/2018) malam, Maryati kedatangan Norman, teman Soeharto, ke rumahnya. Dia curiga karena Norman memakai pakaian hitam-hitam.

Saat itu, Norman meminta Maryati bersabar atas tewasnya Soeharto.

"Dia ngomong kalau saya suruh sabar karena Anto sudah meninggal dibunuh, begitu katanya, saya langsung nangis banget," ujar dia.

Pada Senin pukul 15.00 WIB, Soeharto mendapatkan orderan di daerah Stasiun Cakung menuju Subang, Jawa Barat.

Sekitar pukul 18.16 WIB, Soeharto memberi pesan WhatsApp kepada kerabatnya bernama Kamil bahwa dirinya dalam bahaya.

Baca juga: Keluarga Masih Shock atas Tewasnya Sopir Taksi Online yang Ditemukan di Sumedang

Soeharto kemudian mengirimkan lokasi keberadaanya kepada Kamil dan ia diketahui berada di daerah Subang, Jawa Barat.

Pada Selasa, (31/7/2018), Soeharto ditemukan tewas, dan jenazahnya ditemukan oleh warga di semak-samak di Sumedang, Jawa Barat dengan luka lebam.

Ia diduga dibunuh dan mobilnya dibawa para pelaku perampokan tersebut.

Polres Sumedang masih memburu para pelaku. Kabar terakhir, para pelaku berada di Indramayu, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com