Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak dari Keluarga Tak Mampu Berlatih Membuat Kamera Lubang Jarum

Kompas.com - 04/08/2018, 14:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 35 anak yang tergabung dalam Pusat Kegiatan Belajar Yayasan Masyarakat Media Amal Islami (PKBM MAI), Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengikuti lokakarya membuat kamera lubang jarum, Sabtu (4/8/2018).

Kepala PKBM MAI Bachrudin mengatakan, anak-anak tersebut umumnya berasal dari keluarga pemulung, anak yatim, dan kelompok duafa.

Anak-anak itu dilatih membuat kamera lubang jarum supaya bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang biasa mereka temukan.

Baca juga: Sandiaga Akan Gelar Lokakarya agar DPRD Setuju Pelepasan Saham Perusahaan Bir

"Bahan-bahan yang tadinya kita buang dan tidak berguna, kita manfaatkan lagi menjadi barang-barang yang berharga, yang memiliki nilai jual yang tinggi, yang nantinya anak itu mempunyai wirausaha mandiri," kata Bachrudin kepada Kompas.com.

Anak-anak tersebut tidak hanya diajarkan proses membuat kamera lubang jarum, tetapi juga cara pengambilan gambarnya.

Bachrudin menyebut, karya anak-anak itu nantinya akan dipamerkan.

Baca juga: Sandiaga Gelar Lokakarya untuk Jelaskan Polemik Rumah DP 0 Rupiah

"Kalau memang ada yang bakatnya di bidang fotografi, kami coba bikin pameran foto yang nantinya merekam jejak tentang Jakarta. Jadi nanti anak-anak akan diajak keliling Jakarta," ujarnya. 

Bachrudin menambahkan, lokakarya kamera lubang jarum dipilih supaya anak-anak dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di kelas serta merangsang kreativitas mereka dalam membuat kamera lubang jarum.

Adapun PKBM MAI adalah sebuah lembaga pendidikan yang pada tahun ini mendidik sedikitnya 70 anak dari usia SD hingga SMA.

Baca juga: Gelar Lokakarya, DKI Jaring Masukan soal Reklamasi

Bachrudin mengklaim PKBM MAI telah meluluskan ratusan alumni sejak 2012 hingga 2018. Bahkan, salah satu alumnus PKBM MAI melanjutkan pendidikan tinggi di Sudan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com