JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan lalu, rencana pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) kekinian di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin dikemukakan Pemprov DKI ke publik.
Setelah adanya pelican crossing sebagai pengganti JPO, bagaimana kabarnya proyek pembangunan itu?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, proyek pembangunan JPO kekinian itu masih dalam tahap pembahasan.
"Keinginan kita ini akan jadi bagian yang tidak terpisahkan dari interkonektivitas dari gedung-gedung yang ada," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/8/2018).
Sandiaga ingin JPO tersebut terintegrasi dengan fasilitas publik yang ada di sekitarnya, khususnya fasilitas transportasi umum di sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin, seperti mass rapid transit (MRT) dan bus transjakarta.
Baca juga: DKI Mau Bangun JPO Kekinian di Sudirman-Thamrin, Bagaimana Nasib JPO Pasar Minggu?
Sandiaga mengatakan, konsep JPO yang ingin dibangun tidak berubah. Namun, kata dia, pembangunannya sedang dibahas kembali.
Hal ini mengingat banyak opsi area penyeberangan lain di ruas jalan itu, seperti pelican crossing dan underpass MRT.
Oleh karena itu, Sandiaga menilai JPO harus memiliki fungsi lebih dari sekadar tempat penyeberangan.
JPO harus menjadi ruang interaksi, peluang usaha, dan menjadi tempat pelestarian budaya.
Untuk bisa menampung itu semua, rencana pembangunan JPO pun dibahas lagi.
"Jadi ini enggak berubah, hanya ada masukan dari beberapa komunitas yang sampaikan ke kita," kata Sandiaga.
Ia mengatakan, Dinas Bina Marga juga akan memutuskan masalah anggarannya, apakah menggunakan APBD atau tidak.
Sebelumnya, ada rencana untuk menggunakan koefisien lantai bangunan (KLB).
"Ini akan diputuskan di rapim apakah akan dianggarkan atau tidak di APBD 2019," ujar Sandiaga.
Pemprov DKI berencana merevitalisasi 12 jembatan penyeberangan orang (JPO) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Dari 12 itu, tiga JPO jadi prioritas dan akan didahulukan pembangunannya.
Baca juga: Bangun 3 JPO Kekinian di Sudirman, Pemprov DKI Butuh Rp 56 Miliar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan, biaya pembangunan tiga JPO prioritas itu Rp 56 miliar.
Biaya pembangunan JPO Ratu Plaza Rp 17,4 miliar, JPO Gelora Bung Karno Rp 18,5 miliar, dan JPO Polda Metro Jaya Rp 19,3 miliar.
Menurut rencana, JPO akan dibangun ulang dan JPO lama dibongkar. Namun, ini belum termasuk biaya akses ramp ke halte busway.
Biaya belasan miliar rupiah untuk satu JPO itu termasuk pemasangan lift, instalasi listrik, dan penerangan dengan sistem panel surya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.