Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Ojek Online Mulai Didekati Partai Politik

Kompas.com - 09/08/2018, 11:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik berupaya mendekati komunitas ojek online jelang Pemilihan Umum 2019.

Hal ini disampaikan anggota Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono. Garda merupakan salah satu komunitas pengemudi ojek online.

"Kalau pendekatan ada. Namun, kami tetap tidak bisa berpolitik praktis. Artinya kami menolak apabila ada ajakan untuk dukung-mendukung atau berpolitik praktis," kata Igun kepada Kompas.com, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: Kemenhub: Kalau Tarif Ojek Online Rp 3.000 Per Km, Warga Bisa Pilih Transportasi Lain

Kendati demikian, Igun tak menyebut partai politik mana yang telah berusaha mendekati kelompok pengemudi ojek online.

Menurut dia, pendekatan tersebut juga baru dilakukan secara personal.

"Pendekatan secara resmi belum ada, artinya panggilan-panggilan resmi belum ada terhadap kami, personal saja," kata dia.

Igun menyatakan, organisasinya secara tegas melarang aktivitas politik praktis. Ia pun menyerahkan pilihan politik kepada masing-masing anggotanya.

Igun tidak memungkiri apabila jumlah pengendara ojek online yang mencapai angka dua juta orang itu dapat menjadi medium kampanye yang sangat efektif.

"Ojek online ini kan profesi yang berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Mungkin dipandangnya ojek online efektif kalau dipakai kampanye atau dukung-mendukung politik praktis," kata Igun.

Baca juga: Gagalnya Mediasi dan Rencana Ojek Online Demo Saat Asian Games...

Ia juga menyampaikan, Garda merupakan aliansi yang terdiri dari sejumlah organisasi dan komunitas pengendara ojek online se-Indonesia.

Ia menyebut Garda mewakili seluruh pengendara ojek online yang disebutnya berjumlah dua juta orang.

Sementara itu, Pembina Front Driver Online Aris Clowor menyebut hampir semuar partai politik mendekati komunitas ojek online.

"Kalau partai politik mendekati organisasi atau komunitas-komunitas driver online itu hampir semua partai ya Mas yang mendekati," kata Aris.

Aris menyebut, pendekatan oleh partai-partai politik telah dimulai sejak 2015, atau ketika transportasi online baru muncul dan sering bentrok dengan transportasi konvensional.

Berbeda dengan Igun, Aris memyebut Front Driver Online membuka pintu kerja sama dengan partai politik.

"Kami punya usulan-usulan kepada partai politik. Apabila mereka sepakat dengan usulan-usulan kita, ya kita sama-sama berjuang. Apabila tidak berkomitmen ya apa konsekuensinya nanti," kata dia.

Aris mengklaim, organisasinya beranggotakan 70.000 pengemudi transportasi online yang tersebar di sejumlah kota-kota besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com