Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Niken, Kenalkan "No Gadget Campaign" untuk Anak-anak di Ciputat

Kompas.com - 13/08/2018, 12:37 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga perumahan Griya Rajawali Bintaro 1 (GRB 1), Ciputat, Tangerang Selatan, punya cara unik untuk mengatasi fenomena anak-anak yang kecanduan gadget atau gawai.

Para orangtua menggalakkan gerakan "No Gadget Campaign" atau kampanye tanpa gawai yang diprakarsai salah satu warga, Niken Sesilia.

Kepada Kompas.com, Niken bercerita, awal mulanya membentuk kampanye tersebut karena melihat aktivias anak-anak yang asyik dengan gawai masing-masing saat bertandang ke rumahnya. Akhirnya, dia membuat aturan sendiri di rumahnya untuk mematikan WiFi pukul 16.00. Namun, upaya itu tak berhasil membuat sang anak melepaskan gawainya.

"Setiap saya telepon dari kantor. Anak-anak ada, tapi aktivitasnya hanya main handphone. Akhirnya kita pakai aturan WiFi di rumah matiin jam 4.00 sore. Ternyata dia lari ke gang sebelah nyari WiFi," ujar Niken di rumahnya.

Baca juga: Jangan Ragu Tegur Orangtua yang Asyik Main Gadget

Hingga pada waktunya sudah tak lagi bekerja di kantor, ia berisnisiatif membahas fenomena tersebut kepada para orangtua di kompleks rumahnya dan pengurus RT 008 RW 002, Sawah Baru, Ciputat.

Di GRB 1 mayoritas penduduk anak duduk di bangku sekolah dasar sebanyak 64 dari 134 anak. Sementara lainnya yaitu 17 anak SMP dan SMA, 10 anak kuliah dan 43 anak bayi dan TK dengan total dari 66 Kartu Keluarga (KK).

"Akhirnya saya ngomong ke beberapa orangtua dan pengurus. 'Kayaknya ini harus dibuat satu gerakan'. Akhirnya saya ajakin ibu-ibu, 'kita kompakan yuk matiin WiFi dimatiin jam 4.00 sore'. Akhirnya sepakat dan sama pengurus saya bikin kampanye no gadget," katanya.

Baca juga: Olahraga Tradisional Untuk Menghadang Pengaruh Gadget

Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengajak anak-anak bermain di luar rumah mulai pukul 16.00 - 18.00 WIB dengan menyiapkan beberapa permianan menarik. Adapun diantaranya yaitu batu tujuh, galasin, menari, benteng, lompat tali, story telling, kasti, cooking class dan sepak bola.

Ada pula kegiatan lainnya seperti kamping ceria, Ramadhan camp, edukasi musik, nonton bareng, pawai dan pentas 17an, tur museum dan pertandingan persahabatan futsal.

"Awalnya susah banget karena mereka terbiasa main. 'Ah males tante', 'Ah bosen paling', 'Capek, Tan'. Tapi sekarang malah datang sendiri 'Tante kapan main lagi?'. Malah nagih lagi," kata Niken.

Sejak Febuari 2018, kampanye tanpa itu kini sukses membuat anak-anak tak kecanduan gawai.

Saat ini, mereka sedang rutin berlatih untuk mempersiapkan pentas panggung Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti. Adapun kegiatan yang dipersiapkan adalah medley modern dance, medley traditional dance dan menyanyi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com