Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Salurkan Bantuan Logistik dan Tenaga Medis untuk Korban Gempa Lombok

Kompas.com - 14/08/2018, 09:43 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyalurkan bantuan logistik dan tenaga medis untuk membantu para korban gempa di sejumlah titik di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Tarmijo Damanik mengatakan, bantuan disalurkan melalui empat tim dari Dinas Sosial dan Tim Peduli Bencana Lombok DKI Jakarta.

"Kami bersama-sama dengan Tim Peduli Bencana Lombok Provinsi DKI Jakarta menyalurkan bantuan sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara kita yang menjadi korban gempa," kata Tarmijo melalui keterangan tertulis, Selasa (14/8/2018).

Tarmijo menyampaikan, tim 1 terdiri dari 5 personel BPBD, 1 dokter umum, 2 perawat, dan 1 surveillance. Mereka bertugas mendistribusikan bantuan logistik dan memberikan pelayanan kesehatan di Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

Baca juga: Tinjau Korban Gempa Lombok, Jokowi Bertolak ke NTB

Sementara tim 2 terdiri dari 5 personel BPBD, 1 dokter umum, 2 perawat, dan 1 farmasi yang bertugas mendistribusikan bantuan logistik dan memberikan pelayanan kesehatan di Kecamatan Gangga, Lombok Utara.

Tim 3 terdiri dari 3 dokter spesialis (kandungan, orthopedi, anak) yang membantu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Lapangan Posko Utama Tanjung, Lombok Utara.

Terakhir, tim 4 terdiri dari 5 personel Dinas Sosial yang ditugaskan untuk mendistribusikan bantuan logistik kepada korban gempa di Kecamatan Labu Api dan Kecamatan Gunung Sahari, Kabupaten Lombok Barat.

Korban Gempa di Desa Kekait dan Desa Lendan Bajur, Gunung Sahari, mendapat bantuan 300 dus air mineral, 200 tire telur, 30 dus biskuit, dan 40 dus makanan ringan.

Ada juga bantuan 30 dus pampers balita, 2 dus pampers lansia, 40 dus makanan bayi, dan 40 dus pembalut.

Bantuan lain yang disalurkan untuk korban gempa di dua desa itu yakni 200 kilogram beras, 40 dus minyak sayur, 20 kilogram beras, 40 boks teh, 50 dus mie instan, 100 buah selimut, 40 dus perlengkapan mandi, dan 20 buah terpal.

Sementara korban gempa di Desa Bengkel, Kecamatan Labu Api, mendapatkan bantuan berupa 2 dus makanan bayi, 14 dus air mineral, 25 tire telur, dan 10 dus biskuit.

"Harapannya bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban yang dialami para korban. Kami akan terus melakukan upaya pendampingan dengan memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita di Lombok," kata Tarmijo.

Baca juga: BNPB Imbau Tidak Donasi Susu Formula bagi Bayi dan Anak Korban Gempa Lombok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com