Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga: Sistem Pembelian Tiket Pembukaan Asian Games 2018 Tak Efektif

Kompas.com - 17/08/2018, 14:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sistem pembelian dan penukaran tiket upacara pembukaan Asian Games 2018 dikritik.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com di lokasi penukaran tiket pada Jumat (17/8/2018) menilai sistem yang diterapkan tidak efektif.

Rifki, warga Jakarta Timur, berpendapat voucher elektronik yang diterima saat melakukan transaksi online mestinya dapat digunakan sebagai tiket masuk arena upacara pembukaan.

"Kalau begini kan enggak efektif ya mas. Kita udah print voucher harus tukar lagi, padahal di situ udah ada barcode-nya mestinya sih bisa langsung masuk aja ke stadion," katanya.

Rifki menuturkan, hari ini ia mesti menghabiskan waktu lebih dari enam jam demi memperoleh tiket. Padahal, upacara pembukaan baru digelar esok hari.

"Saya berangkat dari rumah tadi jam 7 biar enggak rebutan, tapi tahunya sudah ramai. Ini baru dapat karcisnya, kalau bisa langsung kan enak sebenarnya," kata Rifki.

Sutrisna, warga Kelapa Gading, punya pendapat yang sama. Ia menambahkan, lokasi penukaran tiket mestinya disebar ke berbagai tempat agar antrean tidak menumpuk.

Ia pun membandingkan pengalamannya mengikuti lomba lari yang menyediakan sepuluh titik pendaftaran yang bisa diakses oleh peserta.

"Saya kan suka lari 5K yang pesertanya 6.000-7.000 orang, itu penukarannya tiga sampai empat hari, titiknya ada sepuluh, jadi antreannya enggak banyak," kata dia.

Jonathan, warga Jakarta Barat, punya keluhan yang sana. Menurutnya, panitia tidak siap menerima ratusan bahkan ribuan penukar tiket.

"Menurut saya panitianya enggak siap, lihat saja ratusan orang begini pengumumannya cuma pakai mikrofon aja, padahal yang antre sampai luar-luar," katanya.

Ia pun mengaku prihatin dengan beberapa turis asing yang kebingungan menukar tiket. Pasalnya, tidak ada petunjuk yang disediakan dalam Bahasa Inggris.

"Saya saja tadi sampai nge-translate-in bule karena dia kebingungan. Nomor urut aja disebutnya pakai Bahasa Indonesia, bukan Inggris," katanya.

Hari ini merupakan hari kedua terakhir penukaran tiket upacara pembukaan Asian Games 2018 di kantor KiosTix, Pejaten, Jakarta Selatan.

Selain di KiosTix, penukaran juga bisa dilakukan di kawasan Gelora Bung Karno. Adapun upacara pembukaan akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (18/8/2018) besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com