Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metro Mini, Diandalkan di Asian Games 1962, Dilarang di Asian Games 2018

Kompas.com - 19/08/2018, 13:28 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang Metromini dan Kopaja melintas jalan protokol selama perhelatan Asian Games 2018.

Jika menarik sejarah, keberadaan bus sedang itu justru lahir dari Asian Games.

Kala itu, Presiden Soekarno mengadakan bus-bus untuk mengantar jemput atlet dari Bandara Kemayoran ke Gelora Bung Karno.

Baca juga: Asian Games 2018, Penukaran Tiket Sempat Bermasalah

Setelah Asian Games 1962 dan Ganefo selesai, bus-bus itu lantas dijadikan transportasi masyarakat Jakarta.

Dikutip dari buku "Planning the Megacity: Jakarta in the Twentieth Century" karangan Christopher Silver (2007), Metro Mini kala itu lebih unggul lantaran bisa bermanuver lebih lincah dibanding bus-bus Mercedes-Benz dan Dodge yang dioperasikan Damri.

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1976, mengumpulkan 700 bus yang beroperasi sejak 1962 di bawah satu bendera, PT Metro Mini.

Baca juga: Benang Merah antara Pembukaan Asian Games 2018 dan Olimpiade 2012...

Pada tahun 1980, bus-bus tua bagaikan roti ini kemudian diperbarui dengan bus-bus Toyota.

Hingga awal 2000-an, armadanya terus bertambah dan menjangkau hampir seluruh jaringan jalan raya Ibu Kota.

Tarifnya yang murah dan rata untuk sekali jalan membuat bus ini menjadi andalan.

 

Ingin dimatikan di era Ahok

Keberadaan Metro Mini dan sepupunya, Kopaja, mulai terancam dengan adanya Transjakarta yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi mengamanatkan semua angkutan umum harus diremajakan setelah 10 tahun.

Baca juga: Asian Games 2018, Wushu Persembahkan Medali Pertama bagi Indonesia

Sebagian besar armada Metro Mini dan Kopaja yang menguasai jalanan umurnya melebihi 10 tahun.

Gubernur DKI kala itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tak ingin Metro Mini dan Kopaja yang jelek itu beroperasi lagi.

Ia mengupayakan agar pemilik kendaraan bergabung di bawah bendera Transjakarta dengan mobil-mobil baru.

Baca juga: Ini Panduan Naik KRL Commuter Line ke Venue Asian Games

Mobil mewah Alphard dengan warna dan logo senada Bus Metro Mini melintas di jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas Pasar Minggu, Jumat (25/10/2013). Warna mobil itu adalah oranye di bagian atas dan biru di bagian bawah dilengkapi logo Metro Mini.Warta Kota/Alex Suban Mobil mewah Alphard dengan warna dan logo senada Bus Metro Mini melintas di jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas Pasar Minggu, Jumat (25/10/2013). Warna mobil itu adalah oranye di bagian atas dan biru di bagian bawah dilengkapi logo Metro Mini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com