Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Avianto, Seniman Instalasi Bambu "Getih Getah" Menjawab Kritikan...

Kompas.com - 20/08/2018, 09:35 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

"Pasukan datang dari kapal yang ada di utara menuju ke selatan. Saya ngebayangin atlet kita siap bertempur kayak Majapahit itu yang tidak gentar," ujar dia.

Sebagai seniman bambu, Joko meyakini bambu Indonesia memiliki keistimewaan jika dibanding bambu lain di dunia.

"Itu saya pernah pakai bambu Jepang, bambu Jepang itu gagal treatment dari saya, enggak kepake itu bambu dari Jepang dari China," kata Joko. 

Baca juga: Cerita Seniman yang Diberi Waktu Sepekan Menyelesaikan Karya Seni Bambu di Bundaran HI

Joko menuturkan karakter bambu yang berbuku-buku dan beruas-ruas bisa diolah menjadi bentuk-bentuk yang menarik.

"Signature saya itu dibelah-belah sehingga dia bisa lenturlah kekuatannya," katanya. 

Menjawab kritikan 

Joko tak memusingkan interpretasi masyarakat soal karya seninya.

Ia menilai, nama dan karyanya yang kini dilibatkan dalam diskusi politik soal Gubernur Anies Baswedan, justru menjadi keuntungannya.

"Itu keuntungan sih buat saya sebagai seniman ya, maksudnya diangkat terus diceritakan," ujar dia.

Baca juga: Saat Karya Seni Bambu Berdiri Kokoh Di Tengah Modernnya Bundaran HI...

instalasi seni Bambu Getih Getah di Bundaran HI, Kamis (16/8/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR instalasi seni Bambu Getih Getah di Bundaran HI, Kamis (16/8/2018).
Berbagai kritikan yang muncul antara lain soal interpretasi bentuknya yang mirip kecebong hingga posisi berhubungan intim.

Ada juga yang memuji karya seninya, tetapi menilai lebih baik tidak diletakkan di tengah Bundaran HI yang sudah dihiasi air mancur serta Patung Selamat Datang.

Selain itu, kritikan juga terkait nilainya yang mencapai Rp 550 juta untuk sebuah instalasi yang hanya dapat bertahan enam bulan.

Baca juga: Karya Seni dari Bambu Dipasang di Bundaran HI untuk Sambut Asian Games

Karya seni bambu bernama Getih Getah yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat menjadi daya tarik pengunjung hari bebas kendaraan bermotor atau car free day, Minggu (19/8/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Karya seni bambu bernama Getih Getah yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat menjadi daya tarik pengunjung hari bebas kendaraan bermotor atau car free day, Minggu (19/8/2018).
Joko berharap kesempatan ini dapat membudayakan apresiasi seni instalasi di masyarakat Indonesia.

"Kalau di negara lain yang punya empat musim dibongkar 3 bulan terus diganti winter karya yang lain. Ruang-ruang itu tuh ruang kreatif yang dibuka, difasilitasi pemprov dan mungkin saya jadi case pertama karena kebetulan memang menghadapi Asian Games dan 17 Agustus," ujar Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com