Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat ACT, Shopee Salurkan Sumbangan untuk Korban Gempa Lombok

Kompas.com - 20/08/2018, 19:22 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Perusahaan e-commerce Shopee turut memberikan sumbangan untuk warga Lombok yang menjadi korban gempa. Sumbangan tersebut disalurkan melalui Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Perwakilan Shopee mengantarkan sumbangannya ke posko inti ACT Lombok yang terletak di Jalan Sriwijaya, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (20/8/2018).

"Pada kesempatan ini, Shopee Indonesia menyalurkan santunan sebesar Rp 50 juta kepada warga Lombok melalui ACT cabang Lombok dan semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan," ujar Country Brand Manager Shopee Indonesia, Rezki Yanuar, di Mataram, Senin.

Uang sebesar Rp 50 juta itu nantinya akan disalurkan kepada korban gempa berupa barang kebutuhan mereka. Salah satunya adalah kebutuhan logistik.

Baca juga: Tak Hanya Makanan, Korban Gempa Lombok Butuh Terpal untuk Bangun Tenda

Rezki mengungkapkan, sumbangan ini sebenarnya baru inisiatif awal. Semula, Shopee berniat memberi sumbangan sejak gempa pertama pada 29 Juli terjadi di Lombok.

Sumbangan akan disalurkan pada 12 Agustus lalu. Namun, Lombok kembali diguncang gempa pada 5 Agustus.

Akhirnya, penyaluran sumbangan ini sempat tertunda dari waktu yang semula direncanakan.

Rezki mengatakan, Shopee Indonesia sedang membahas kemungkinan untuk menyalurkan sumbangan lanjutan untuk korban gempa Lombok.

"Ini baru inisiatif awal dari kami. Saat ini, kami sedang menjajaki potensi kerja sama lebih besar dengan lembaga kemanusiaan lainnya," kata dia.

Koordinator Posko Bantuan dari ACT, Sutaryo, turut menyaksikan penyerahan bantuan itu. Bantuan akan diberikan kepada korban berupa barang kebutuhan mereka.

Baca juga: 7 Fakta Terbaru Rentetan Gempa Lombok, dari 101 Gempa Susulan hingga Warga Tidur di Trotoar

 

Beberapa hal yang paling dibutuhkan korban gempa, lanjut dia, yakni fasilitas air bersih dan juga sembako.

Sutaryo mengatakan, berapapun pasokan logistik yang ada pasti habis untuk memenuhi kebutuhan warga.

"Kemudian ada kebutuhan terpal. Dengan kondisi seperti ini kebutuhan terpal untuk membangun tenda sangat banyak, tetapi stoknya habis," kata dia.

Kompas TV Gempa susulan bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Lombok Minggu (19/8) malam, mengundang solidaritas masyarakat untuk membantu meringankan beban warga Lombok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com